Monday 8 April 2013

PEMURNIAN KRISTAL KNO3 BERDASARKAN PERBEDAAN KELARUTAN



A. Tujuan
1. Mempelajari pembuatan garam KNO3 dan hasil reaksi antara NaNO3 dan KCl.
2. Mempelajari pemisahan garam tersebut dari hasil samping NaCl berdasarkan perbedaan kelarutan.
3. menghitung Rendemen hasil Kristal yang diperoleh.

B. Dasar Teori
Garam Nitrat dari hampir semua logam telah dikenal. Di alam garam nitrat banyak dijumpai di Chili terutama dalam bentuk NaNO3 dan sering disebut sendawa Chili. Sedangkan istilah sendawa untuk nama umum garam Kalium nitrat. Sebagian besar garam nitrat bersifat higroskopis dan mudah larut dalam air. Beberapa garam nitrat dapat diperoleh dalam bentuk anhidrat dan tidak mengalami dekomposisi pada pemanasan yang cukup tinggi. KNO3 mempunyai titik leleh 3360C dan pada suhu tinggi akan akan terurai menurut reaksi :

2KNO3 2KNO2

Jika garam ini melebur maka leburanya berupa oksidator kuat. Belerang, arang, dan fosfat dapat teroksidasi (terbakar) dalam larutan ini dengan hasil masing-masing garam-garam Kalium sulfat, Kalium karbonat dan kalium fosfat.
Banyak sekali reaksi yang dipergunakan dalam analisis anorganik yang melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebai suatu fase padat keluar dari larutan ,endapan mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.
Kelarutan suatu endapan menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan tergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya (Vogel , 1990). Menurut Brady(1999) kelarutan berbagai garam anorganik dalam air akan bertambah dengan naiknya suhu.
Secara umum partikel dijumpai dalam larutan zat anorganik berasal dari padatan yang telah dilarutkan dalam air. Jangkauan kelarutan dalam air adalah sangat luas. KNO3 larut dalam air sebesar 31,6 gram dalam 100 mL air pada suhu 20 0C sedangkan AgCl larut hanya sebesar 0,0001 gr/ 100 ml air pada 100C. Mengapa satuzat sangat larut dan zat yang lain hanya sedikit mungkin diterangkan pada panas gaya tarik menarik antara partikel solute dan molekul pelarut. (Gilreath, 1988).
Ketika suatu zat membeku atau dibuat berdasarkan suatu reaksi pengendapan akan terbentuk Kristal - Kristal yang rapi dan teratur dari suatu Kristal adalah cermin dari pengulangan pola dari atom ,molekul atau ion yang berada di dalamnya .keaturan ini memungkinkan analisa yang terinci dari struktur zat padat dan telah mengarahkan pada pengetahuan mengenai bentuk dari molekul dan ukuran dari atom dan ion (brady,1999).
Dalam percobaan ini akan dipelajari pembentukan dan pemisahan KNO3 dengan cara mereaksikan larutan jenuh
KCI + NaNO3 NaCI +KNO3

Apabila cairan ini didinginkan maka KNO3 akan mengkristal lebih dulu karena kelarutannya dalam pelarut air akan berkurang pada temperatur yang rendah sedangkan Nacl memiliki kelarutan yang lebih besar. Berdasarkan hal tersebut maka pemurnian KNO3 dari NaCl dapat dilakukan dengan cara pengaturan variabel temperatur percobaan. KNO3 mengkristal dalam bentuk Kristal rombik tetapi jika larutan diuapkan maka secara perlahan-lahan akan mengkristal dalam bentuk rombohedral yang merupakan isomorf dengan NaNO3 dan kalsit.
Kedua hasil tersebut dapat dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat kelarutan dengan pelarut air pada suhu rendah. Menurut Gilreath (1988)kenaikan suhu menghasilkan efek yang luas terhadap kelarutan padatan dalam air. Biasanya kelarutan tersebut bertambah dengan bertambahnya suhu tetapi ada pengecualian pada aturan umum ini.


S KNO3
NaCl



C. Alat dan Bahan
1. Alat
• Gelas ukur 50 ml
• Gelas beaker 100 Ml dan 250 mL
• Timbangan analitik
• Hotplate
• Gelas arloji
• Corong gelas
• Batang pengaduk
2. bahan
• Garam KCl
• Garam
• Aquades
• Kertas saring Whatman
D. Cara kerja
a. Pembuatan garam KNO3
1. Melarutkan 7,5 gram KCl dan 8,5 gram NaNO3 masing- masing dalam air panas.
2. Mencampurkan kedua larutan tersebut kemudian diuapkan sampai volumenya menjadi setengahnya dengan menggunakan hotplate.
3. Menyaring larutan tersebut dalam keadaan panas kemudian melanjutkan penguapan hi8ngga hampir terbentuk Kristal.
4. Mendinginkan larutan itu dengan menempatkannya pada bak air sedan mengamati proses pembentukan Kristal KNO3


b. Pemurnian Kristal KNO3
1. Melarutkan Kristal yang dihasilkan dengan sedikit aquadest sambil dipanaskan.
2. Mendinginkan larutan tersebut pada bak es, setelah terbentuk Kristal yang maksimal, kemudian disaring sehingga diperoleh Kristal KNO3 yang bebas Cl-.
3. Mengeringkan Kristal yang dihasilkan.
4. Menghitung rendemen yang dihasilkan.

E. Hasil percobaan

Setelah melakukan praktikum maka dapat kita peroleh data sebagai berikut;
Reaksi yang terjadi :

KCl + NaNO3 KNO3 + NaCl

Berat KCl yang ditimbang = 7,498 gr
Berat NaNO3 yang ditimbang = 8,507 gr
Berat kertas saring = 1,701 gr
Berat Kertas saring+ Kristal KNO3 = 11,875 gr
Berat Kristal KNO3 = 10,174 gr
Warna Kristal = putih
Bentuk Kristal = tipis panjang, seperti jarum kecil-kecil















F. Pembahasan
Pada praktikum kita memisahkan KNO3 dari larutan NaCl kita menggunakan pengaturan suhu yaitu pada suhu rendah. Hal ini dilakukan karena pada suhu rendah KNO3 tidak terlarut .
Apabila cairan ini didinginkan maka KNO3 akan mengkristal lebih dulu karena kelarutannya dalam pelarut air akan berkurang pada temperatur yang rendah sedangkan Nacl memiliki kelarutan yang lebih besar. Berdasarkan hal tersebut maka pemurnian KNO3 dari NaCl dapat dilakukan dengan cara pengaturan variabel temperatur percobaan. KNO3 mengkristal dalam bentuk Kristal rombik tetapi jika larutan diuapkan maka secara perlahan-lahan akan mengkristal dalam bentuk rombohedral yang merupakan isomorf dengan NaNO3 dan kalsit.
Kedua hasil tersebut dapat dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat kelarutan dengan pelarut air pada suhu rendah. Menurut Gilreath (1988)kenaikan suhu menghasilkan efek yang luas terhadap kelarutan padatan dalam air. Biasanya kelarutan tersebut bertambah dengan bertambahnya suhu tetapi ada pengecualian pada aturan umum ini.
Berdasarkan data hasil praktikum dapat kita cari mol KCl, mol NaCl, Mol KNO3, berat Kristal KNO3, dan rendemen sebagai berikut:
Perhitungan :
Reaksi yang terjadi :

KCl + NaNO3 KNO3 + NaCl

Mol KCl = mol NaNO3 = mol KNO3 = mol NaCl
Mol KCl = = = 0,1 mol
Mol NaNO3 = = = 0,1 mol
Mol KNO3 = x 0,1 mol = 0,1 mol
Berat teoritis KNO3 = mol xMr.KNO3 = 0,1 mol x 101 gr/mol = 10,1 gr
Berat Kristal KNO3 hasil praktikum = 10, 174 gr
Rendemen =











G. Kesimpulan

1. Pembuatan garam KNO3 dapat dilakukan dengan mereaksikan antara NaNO3 dan KCl.
2. Pemisahan garam KNO3 dari hasil samping NaCl berdasarkan perbedaan kelarutan.
3. Rendemen hasil Kristal yang diperoleh adalah 100,7%.



No comments: