Thursday 7 November 2013

SISTEM BISNIS ATA INDONESIA







Konfirmasi pengiriman uang ke Tumijan (082197619837) dengan format " Salam anugerah, kami telah mengirim uang sebesar Rp 2,600,000, untuk reguler (komisi 47% Nilai Rabat Agen) atau Rp 3,700,000,- untuk anggota premium (85%NRA)(- ke rekening ATA Mandiri/BCA atau BRI an Yuwono untuk membeli 1 hak usaha PT Anugerah Tetap Abadi

Monday 26 August 2013

PELUANG BISNIS BIRO PERJALANAN

TATA CARA DEPOSIT, BOOKING TICKET, ISSUED TICKET
DAN AKTIVASI MEMBER BARU

I. LANGKAH AWAL
1. Masuk ke web perusahaan di www.ataindonesia.com

2. Setelah masuk ke web www.ataindonesia.com berikutnya akan muncul
tampilan seperti gambar di bawah ini.

3. Setelah itu masukkan nomor MEMBER ID dan PASSWORD LOGIN anda pada
kotak MEMBER ID dan PASSWORD LOGIN sebelah kanan atas ( lihat tanda
panah gambar di atas ) lalu klik LOGIN atau tekan ENTER maka akan muncul
tampilan seperti di bawah ini

II. TATA CARA PENGISIAN DEPOSIT
1. Pertamatama anda transfer ke salah satu rekening perusahaan di bawah ini
- BANK BCA a.n YUWONO NAROTOMO
REKENI NG 650-012-3131
- BANK MANDIRI a.n INDRA JAYA
REKENING 165-0000-313131

2. Minimal setiap melakukan transfer untuk deposit Rp 300.000 jika kurang
dari Rp 300.000 maka system tidak akan bisa proses.

3. Setiap melakukan transfer deposit harus selalu tambahkan ID anda di
belakang transferan anda.
Jika ID anda dibelakangnya 5 digit
Contoh : ID anda 1006483
Jika anda akan melakukan transfer untuk deposit Rp 3.000.000 maka yang
anda transfer bukan Rp 3.000.000 tapi yang anda transfer adalah
Rp 3.006.483, angka 5620 adalah 4 angka terakhir nomor ID anda.
Jika ID anda di belakangnya 5 digit
Contoh : ID anda 1010001
Jika anda akan melakukan transfer untuk deposit Rp. 1.000.000 maka yang
anda transfer bukan Rp. 1.000.000 tapi yang anda transfer adalah
Rp.1.010.001, angka 10001 adalah 5 angka terakhir nomor ID anda.
Jadi berapapun yang anda transfer untuk deposit selalu sertakan ID anda di
belakangnya karena itu identitas anda supaya ketika anda mengisi form
konfirmasi deposit secara otomatis dana anda akan masuk ke deposit
anda, jika anda tidak sertakan ID anda dalam transferan anda maka
ketika anda isi form konfirmasi deposit system akan menolak maka anda harus
menghubungi keperusahaan.

4. Setelah anda transfer ke salah satu rekening deposit di atas maka anda wajib
mengisi data konfirmasi deposit dengan cara klik KONFIRMASI DEPOSITO pada menu grass.ataindonesia.com

5. Setelah anda klik gambar DOMPET ATA E-WALLET maka akan muncul
tampilan seperti di bawah ini.

6. Setelah muncul tampilan seperti di atas anda klik Kirim Deposit
Contoh : Transferan anda seperti pada contoh No 3 diatas
Rp. 1.000.000+nomor ID anda jadi yang di transfer Rp. 1.006.483, maka cara
pengisiannya seperti lampiran di bawah ini, setelah anda klik SUBMIT nanti
akan muncul tulisan konfirmasi deposit anda telah berhasil lalu klik OK
setelah itu anda balik lagi ke atas lalu klik lagi gambar DOMPET ATA EWALLET
untuk melihat apa saldo anda sudah masuk apa belum pada Buku
Saldo anda. Lihat Buku Saldo pada gambar no 5 di atas.

III. TATA CARA BOOKING TICKET DENGAN SYSTEM ATAGRASS
1. Klik Gambar Pesawat AIRLINES TICKET

2. Setelah klik Gambar Pesawat AIRLINES TICKET maka akan muncul tampilan
berikut

3. Langkah selanjutnya klik pada GLOBAL RESERVION ATA SYSTEM ( lihat anak panah
pada gambar di atas ) maka akan muncul gambar seperti di bawah ini.
Masukkan ID dan PASSWORD seperti contoh lalu Signin

4. Setelah anda masukkan ID dan PASSWORD LOGIN lalu Signin maka akan muncul
tampilan MENU UTAMA ATAGRASS, pada menu ini arahkan cusor anda ke
pesawat lalu klik cek jadwal penerbangan. Lihat gambar di bawah ini.

5. Setelah anda klik cek jadwal penerbangan, maka akan muncul tampilan berikut,
lalu anda pilih rute , nama maskapai, tanggal, jumlah penumpang dan code
angka di salin ke kotak di bawahnya ( khusus untuk maskapai LION AIR) untuk
maskapai lain tidak perlu langsung saja klik CARI . Lihat contoh di bawah ini

6. Setelah anda klik CARI , maka akan muncul tampil seperti berikut, anda dapat
melihat Class dan jumlah Seat yang tersedia yang anda inginkan lalu klik bulatan
di Available lalu klik Book Now atau Booking.

7. Setelah anda klik Book Now atau Booking, maka akan tampil total harga ticket,
daftar nama penumpang, setelah semuanya di isi seperti contoh di bawah ini lalu
klik Booking atau Issued jika langsung mau di issued.

8. Setelah anda klik Booking, maka akan tampil Kode Booking dan Time Limit waktu
wib, untuk mendapatkan harga sesuai dengan harga yang tertera pada bookingan
maka lakukan issued 15 menit sebelum Time Limit habis.

9. Setelah anda melakukan booking, anda dapat melihat reques data bookingan anda
dengan cara cusor anda arahkan ke Pesawat lalu klik Daftar Booking seperti
gambar dibawah ini.

10. Setelah anda klik Daftar Booking, maka akan tampil gambar seperti di bawah ini
dengan status CI artinya bookingan anda berhasil tapi jika status CT artinya
booking gagal jadi anda harus melakukan booking kembali. Jika anda ingin
melakukan issued anda tinggal klik gambar Jempol di bawah ini untuk melakukan
proses Issued.

11. Setelah anda klik gambar jempol untuk permintaan issued, maka akan tampil
gambar seperti di bawah ini, kemudian anda masukkan ID Member dan Password
anda, lalu ketik ulang Code Akses dan klik Proses.

12. Setelah anda klik Proses, anda dapat melihat hasil issued dengan cara cursor anda
arahkan ke pesawat lalu klik pengajuan issued.

13. Setelah anda klik pengajuan issued dan berhasil maka anda reload atau refresh
web ATAGRASS . Untuk dapat melihat status ticket anda lihat code IS seperti gambar
di bawah ini yang artinya tiket anda sudah terissued.

14. Setelah pengajuan issued berhasil dan anda ingin melihat tiket yang sudah di issued
dengan menggunakan ATAGRASS, arahkan cursor ke transaksi lalu klik laporan
issued. Lihat gambar di bawah ini.

15. Setelah anda klik laporan issued maka akan terlihat semua tiket yang anda issued
hari ini dan untuk melihat issued tiket anda yang kemarin atau bulan lalu maka
anda harus merubah tanggal periodenya lalu klik Submit. Lihat gambar di bawah
ini.

16. Jika anda ingin cetak tiketnya anda tinggal klik gambar print maka akan muncul
tiketnya. Lihat gambat di bawah ini.

IV. TATA CARA BOOKING TICKET SECARA MANUAL
1. Untuk melakukan booking ticket manual anda dapat membukanya dengan klik
tulisan Booking Ticket pada tiap – tiap maskapai maka akan muncul panduan
tata cara booking tiketnya, anda pelajari langkah-langkahnya bila perlu anda
print panduanya tersebut, setelah anda paham lalu anda klik web
maskapainya, khusus garuda tidak bisa booking manual hanya ada di
ATAGRASS. Lihat gambar di bawah ini.

2. Setelah anda melakukan booking ticket di system manual, cara issued ticketnya
anda catat Code Bookingnya, total harga tiketnya dan lain-lain kemudian anda
masukkan ke form issued pesanan ticket airlines via deposit seperti pada gambar
di bawah ini. Untuk lihat tampilan ini tarik cusor anda kebawah di bawah maskapai
EXPRESSAIR pada contoh gambar di atas.
Khusus untuk Lion Air untuk issued ticket anda lihat gambar di atas di Lion Air anda
klik di form konfirmasi issued.

V. TATA CARA BOOKING TICKET GROUP
1. Untuk booking tiket group yang anda lakukan pertamatama adalah anda klik
FROM ISSUED REQUEST GROUP AIRLINES yang berada di bagian bawah
maskapai EXPRESSAIR. Lihat gambar di bawah ini.

2. Setelah anda klik FORM ISSUED REQUEST GROUP AIRLINES, maka akan muncul
tampilan berikut , lalu anda baca tata caranya untuk booking ticket group. Setelah
itu hubungi perusahaan ATA Indonesia untuk minta dipandu.

VI. CATATAN PENTING YANG HARUS DI PERHATIKAN OLEH SETIAP
CHANNEL LINK MEMBER ATA INDONESIA.
1. Peringatan keras jangan melakukan booking – booking ticket tanpa kepastian,
jika anda melakukan booking ticket lebih dari 5 kali dalam satu hari pada
maskapai yang sama tidak di issued maka di harapkan untuk segerah
membatalkannya dengan menghubungi ke perusahaan di nomor 0811141369
atau gunakan cetting Yahoo Messenger ke ata.headcs@yahoo.com
/ata.operation@yahoo.com jika tidak maka nomor ID Member anda akan di
Black List oleh perusahan.

2. Semua yang berhubungan dengan deposit dan ticket apa bila anda mendapati
kendala hubungi ke nomor 0811141369 atau gunakan Yahoo Messenger dengan
cara cetting ke ata.headcs@yahoo.com /ata.operation@yahoo.com

3. Jika anda menerima pesanan ticket jangan pernah melalui by telpon sebaiknya
minta mereka sms nama sesuai KTP, tanggal keberangkatan, kota asal dan kota
tujuan agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan penumpang anda di
persulit di bandara, dan agar anda juga punya bukti apabila terjadi kesalahan yang
di lakukan oleh penumpang, jadi bukan tanggung jawab kita kalau ada kesalahan .

4. Untuk penulisan nama penumpang pada daftar penumpang pada saat booking
untuk semua maskapai tidak bisa nama di singkat hanya satu huruf karena system
menolak waktu anda mau melakukan booking dan juga tidak bisa menggunakan
tanda baca seperti titik, koma dan lain-lain.
Contoh: SALSA JIHADY HANIFA First Name: SALSA JIHADY Last name
: HANIFA
Dan khusus Garuda penulisan namanya tidak bisa menggunakan spasi untuk
maskapai lainnya bisa menggunakan spasi. System garuda tidak bisa proses
permintaan booking anda jika menggunakan spasi jadi penulisan nama harus di
sambung.
Contoh: SALSA JIHADY HANIFA
First Name Last Name
SALSAJIHADY HANIFA
5. Khusus maskapai Lion Air tidak menggunakan system booking, kalau maskapai
lainnya bisa system booking dulu. Kalau Lion Air systemnya langsung system
Issued dan hanya bisa cek harga tiket saja jadi pastikan dana deposit anda
mencukupi dengan harga tiket yang anda pilih dan jangan klik issued kalau belum
pasti , dan khusus garuda tidak bisa melakukan booking terlebih dahulu jika
saldo anda tidak mencukupi sesuai harga tiket yang anda pilih, dan maskapai
lainnya bisa booking terlebih dahulu walaupun dana deposit anda kosong.

6. Jika anda sms code booking ke penumpang harus lengkap. Contoh yang anda perlu
sms adalah : kode booking,nama maskapai, Tanggal keberangkatan, jam
keberangkatan, jam dan tanggal tiba, lapor 2 jam sebelum keberangkatan.

7. Dalam proses booking ticket jangan klik booking 2 kali karena akan terjadi double
booking dengan kode booking yang sama cukup sekali saja. Dan jika dalam proses
anda klik booking dan jaringan internet anda terputus jangan langsung klik
lanjutkan anda cek dulu di daftar booking apa sudah terbooking apa belum karena
kalau tidak biasanya terjadi double booking.

8. Untuk ticket yang tidak bisa di print seperti Lion Air, Garuda biasanya dari
perusaan kirim ke alamat email anda, jika belum masuk anda bisa minta ke ATA
Indonesia untuk di kirim ke alamat email anda.

VII. TATA CARA REGISTRASI MEMBER BARU SECARA ONLINE
1. Pertamatama anda teransfer biaya pendaftaran sebesar Rp. 2.600.000 ke salah
satu rekening khusus Aktivasi member baru dibawah ini :
1.1. BANK CENTRAL ASIA (BCA)
PT. Anugerah Tetap Abadi
Rekening 650-031-8668
1.2. BANK MANDIRI
PT. Anugerah Tetap Abadi
Rekening 126-000-318668-0
1.3. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)
a.n Yuwono Narotomo
Rekening 0962-01-001988-50-6

2. Setelah anda transfer kesalah satu rekening di atas anda konfirmasin ke ATA
Indonesia untuk minta no ID dengan cara sms ke nomor 085280085937 atau
gunakan Yahoo Messenger ijan_kim03@yahoo.co.id pada jam 10:00-15.00 WIB dengan format seperti
berikut :

Selamat (pagi, siang,sore), kami telah transfer dana sebesar Rp. 2.600.000 untuk pembelian satu nomor ID ke rekening ATA(pilih salah satu
BCA, MANDIRI,BRI) dengan nomor Resi xxxx999,atas nama (Nama Anda
pada rekening anda yang anda pake transfer), mohon di cek. Terima kasih.

Contoh: “ selamat siang, kami telah transfer dana sebesar Rp.2.600.000
untuk pembelian satu nomor ID ke rekening ATA Mandiri dengan nomor
Resi 1560, atas nama TUMIJAN, mohon di cek. Terima kasih.

3. Setelah anda di kirimkan nomor ID dari perusahaan, anda isi biodata anda
secara online dengan cara klik ACTIVATION. Lihat gambar di bawah ini.

4. Setelah anda klik ACTIVATION maka akan muncul form pengisian data seperti
di bawah ini. Anda isi dengan ter lebih dahulu centang pernyataan setuju baru
selanjutnya isi biodata seperti contoh di bawah dan yang paling penting dalam
pengisian biodata alamat email anda, rekening bank anda, dan Nomor ID
Sponsor jangan sampe salah dan jangan ada yang tidak terisi yang belum ada
datanya kasih tanda garis datar karena kalau ada yang kosong tidak bisa
terproses. Setelah semua telah terisi anda klik Konfirmasi Data.

5. Setelah anda klik konfirmasi data maka akan muncul data yang sama dengan
data yang di atas, anda cros cek terlebih dahulu untuk memastikan bahwa data
sudah betul apa belum teruta ID Sponsor jangan sampe salah, kalau sudah anda
klik Daftarkan Saya paling bawah.

6. Setelah anda klik Daftarkan Saya maka secara otomatis PASSWORD muncul
di layar monitor anda, catat Passwordnya baru anda reloud atau refresh
komputer anda kemudian anda masukkan ID MEMBER dan PASSWORD anda di
tampilan berikut.

7. Setelah anda masukkan ID Member dan Password yang baru tadi maka akan
muncul tampilan berikut lalu klik AirLines Ticket.

8. Setelah klik gambar Pesawat AirLines Ticket maka akan muncul tampilan
seperti di bawah ini lalu klik di GLOBAL RESERVATION ATA SYSTEM.

9. Setelah klik GLOBAL RESERVATION ATA SYSTEM maka akan muncul tampilan
berikut lalu klik Belum Punya Akses untuk aktifkan system ATA GRASS.

10. Setelah klik Belum Punya Akses maka akan muncul data berikut, isi data di
bawah ini harus sama dengan yang ada di form pendaftaran yang pertama yang
ada di atas karena kalau tidak sama maka system akan menolak, setelah di isi
semua lalu klik proses. Lihat contoh di bawah ini.

11. Setelah klik proses maka akan muncul Aktifasi ATA Grass anda telah berhasil
langkah selanjutnya buka email anda dan klik email yang masuk dari ATA
kemudian ikuti perintahnya.

untuk aktivasi kunjungi salah satu web ini:

http://www.ataindonesia.com/?ref=1006483

http://www.ataindonesia.com/?ref=1009994

Saturday 3 August 2013

DAFTAR BANDAR UDARA INTERNASIONAL DAN DOMESTIK DI INDONESIA


Berikut ini adalah daftar bandar udara di Indonesia beserta kode IATA masing-masing, tetapi tidak semua bandara memilki kode IATA:
Internasional
Sumatera
• BTH - Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam
• BTJ - Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda , Banda Aceh
• MES - Bandar Udara Internasional Polonia, Medan
• KMU - Bandar Udara Internasional Kuala Namu, Medan
• PDG - Bandar Udara Internasional Minangkabau, Kota Padang
• DJB - Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi
• PKU - Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
• PLM - Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang
• TNJ - Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang
• PGK - Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang
• TKG - Bandar Udara Radin Inten II, Bandar Lampung
Jawa
• BDO - Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung
• CGK - Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang
• JOG - Bandar Udara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta
• SOC - Bandar Udara Internasional Adisumarmo, Solo
• SRG - Bandar Udara Internasional Achmad Yani, Semarang
• SUB - Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya
• MLG - Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Malang
• BWW - Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi
Bali dan Nusa Tenggara
• DPS - Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar
• LOP - Bandar Udara Internasional Lombok, Lombok Tengah
• KOE - Bandar Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur
Kalimantan
• Samarinda - Bandar Udara Samarinda Baru
• PKY – Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya
• MTW – Bandar Udara Beringin, Muara Teweh
• PKN – Bandar Udara Iskandar, Pangkalan Bun
• SMQ – Bandar Udara H. Asan, Sampit
• TBM – Bandar Udara Tumbang Samba, Katingan
• WAOU – Bandar Udara Sanggu, Buntok
• ??? – Bandar Udara Dirung Lingkin, Purukcahu
• TRK – Bandar Udara Internasional Juwata, Tarakan
• SRI – Bandar Udara Temindung, Samarinda
• BEJ – Bandar Udara Internasional Kalimarau, Berau
• BXT – Bandar Udara Bontang, Bontang
• BPN – Bandar Udara Internasional Sepinggan, Balikpapan
• BEJ – Bandar Udara Kalimarau, Tanjung Redeb
• NNX – Bandar Udara Nunukan, Nunukan
• TNB – Bandar Udara Tanah Grogot, Tanah Grogot
• KOD – Bandar Udara Kotabangun, Kutai Kartanegara
• SZH – Bandar Udara Senipah, Kutai Kartanegara
• DTD – Bandar Udara Datah Dawai, Kutai Barat
• TSX – Bandar Udara Tanjung Santan – Marang Kayu, Kutai Kartanegara
• SGQ – Bandar Udara Sangkimah – Sangatta, Kutai Timur
• MLK – Bandar Udara Melalan – Sendawar, Kutai Barat
• LBW – Bandar Udara Yuvai Semaring – Krayan
• BYQ – Bandar Udara Bunyu – Pulau Bunyu, Bulungan
• NAF – Bandar Udara Banaina – Bulungan
• TJS – Bandar Udara Tanjung Harapan – Tanjung Selor, Bulungan
• MLN – Bandar Udara R.A. Bessing – Malinau
• LPU – Bandar Udara Long Ampung – Kayan Selatan, Malinau
• BDJ – Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor, Banjarmasin
• TJG – Bandar Udara Warukin, Tanjung
• KBU – Bandar Udara Stagen, Kotabaru
• BTW – Bandar Udara Bersujud, Batulicin
• PNK – Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak
• PSU – Bandar Udara Pangsuma, Putussibau
• KTG – Bandar Udara Rahadi Oesman, Ketapang
• SQG – Bandar Udara Susilo, Sintang
• NPO – Bandar Udara Nanga Pinoh – Nanga Pinoh, Melawi
Sulawesi
• MDC - Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado
• UPG - Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar
• PLW - Bandar Udara Mutiara, Palu
• MXB - Bandar Udara Andi Jemma, Masamba
• RPI - Bandar Udara Rampi
Ket: Bandar udara internasional memiliki 2 jenis penerbangan, yaitu penerbangan internasional dan penerbangan domestik.




Domestik
Sumatera
• BKS - Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu
• TKG - Bandar Udara Radin Inten II, Bandar Lampung
• DJB - Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi
• PGK - Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang
• SBG - Bandar Udara Maimun Saleh, Sabang
• LSX - Bandar Udara Lhok Sukon, Aceh Utara
• LSW - Bandar Udara Malikus Saleh, Lhokseumawe
• MEQ - Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya
• TPK - Bandar Udara Teuku Cut Ali, Tapaktuan
• SKL - Bandar Udara Syekh Hamzah Fansyuri, Singkil
• SNB - Bandar Udara Lasikin, Sinabang
• SIW - Bandar Udara Sibisa, Toba Samosir
• BRT - Bandar Udara Barita, Parbaba
• SQT - Bandar Udara Silangit, Siborong-borong
• SIX - Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing, Sibolga
• AEG - Bandar Udara Aek Godang, Padang Sidempuan
• GNS - Bandar Udara Binaka, Gunung Sitoli
• LSE - Bandar Udara Lasondre, Pulau-pulau Batu
• DUM - Bandar Udara Pinang Kampai, Dumai
• SEQ - Bandar Udara Sungai Pakning, Bengkalis
• PPR - Bandar Udara Pasir Pengaraian, Pasir Pengaraian
• SIQ - Bandar Udara Dabo, Singkep
• RGT - Bandar Udara Japura, Rengat
• TJB - Bandar Udara Sei Bati, Karimun
• NTX - Bandar Udara Ranai, Natuna
• MWK - Bandar Udara Matak, Pal Matak
• RKO - Bandar Udara Rokot, Sipura
• KRC - Bandar Udara Depati Parbo, Kerinci
• MPC - Bandar Udara Mukomuko, Mukomuko
• PGK - Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang
• TJQ - Bandar Udara H. A. S. Hanandjoeddin , Tanjung Pandan
• LLG - Bandar Udara Silampari, Lubuklinggau
• PDO - Bandar Udara Pendopo, Kabupaten muara enim
• MAF - Bandar Udara Muara Bungo, Muara Bungo
• PGA - Bandar Udara Atung Bungsu, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan
Jawa

• HLP - Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta
• MLG - Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Malang
• MAN - Bandar Udara Iswahyudi, Madiun
• PCB - Bandar Udara Pondok Cabe, Pamulang
• PPJ - Bandar Udara Pulau Panjang, Kepulauan Seribu
• TSY - Bandar Udara Cibeureum, Tasikmalaya
• CBN - Bandar Udara Cakrabhuwana, Cirebon
• CXP - Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap
• PWL - Bandar Udara Wirasaba, Purbalingga
• KWB - Bandar Udara Dewandaru, Karimunjawa
• CPF - Bandar Udara Ngloram, Cepu
• SUP - Bandar Udara Trunojoyo, Sumenep
• MSI - Bandar Udara Masalembo, Masalembo
• WGI - Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi
• CMS - Bandar Udara Nusawiru, Ciamis
Bali dan Nusa Tenggara
• SWQ - Bandar Udara Brangbiji, Sumbawa Besar
• LYK - Bandar Udara Lunyuk, Sumbawa
• BMU - Bandar Udara Muhammad Salahuddin, Bima
• BSX - Bandar Udara El Tari, Kupang
• LBJ - Bandar Udara Komodo, Manggarai Barat
• RTG - Bandar Udara Frans Sales Lega, Ruteng
• TMC - Bandar Udara Tambolaka, Waikabubak
• WGP - Bandar Udara Umbu Mehang Kunda, Waingapu
• BJW - Bandar Udara Soa, Bajawa
• ENE - Bandar Udara H Hasan Aroeboesman, Ende
• MOF - Bandar Udara Wai Oti, Maumere
• LKA - Bandar Udara Gewayantana, Larantuka
• LWE - Bandar Udara Wonopito, Lewoleba
• ARD - Bandar Udara Mali, Alor
• RTI - Bandar Udara Lekunik, Rote
• SAU - Bandar Udara Tardamu, Pulau Sawu
• ABU - Bandar Udara Haliwen, Atambua
Kalimantan
• KTG - Bandar Udara Rahadi Oesman, Ketapang
• SQG - Bandar Udara Susilo, Sintang
• NPO - Bandar Udara Nanga Pinoh, Nanga Pinoh
• PSU - Bandar Udara Pangsuma, Putussibau
• PKY - Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangka Raya
• PKN - Bandar Udara Iskandar, Pangkalan Bun
• TBM - Bandar Udara Tumbang Samba, Katingan
• SMQ - Bandar Udara H. Asan, Sampit
• MTW - Bandar Udara Beringin, Muara Teweh
• BDJ - Bandar Udara Syamsuddin Noor, Banjarmasin
• TJG - Bandar Udara Warukin, Tanjung
• BTW - Bandar Udara Bersujud, Batulicin
• KBU - Bandar Udara Stagen, Kotabaru
• DTD - Bandar Udara Datah Dawai, Kutai Barat
• KOD - Bandar Udara Kotabangun, Kutai Kartanegara
• MLK - Bandar Udara Melalan, Melak
• SGQ - Bandar Udara Sangkimah, Sangatta
• SRI - Bandar Udara Temindung, Samarinda
• STA - Bandar Udara Tanjung Bara, Sangatta
• TNB - Bandar Udara Tanah Grogot, Tanah Grogot
• TSX - Bandar Udara Tanjung Santan, Marang Kayu
• BYQ - Bandar Udara Pulau Bunyu, Bunyu
• LBW - Bandar Udara Yuvai Semaring, Long Bawan
• LPU - Bandar Udara Long Apung, Long Apung
• MLN - Bandar Udara R.A. Bessing, Malinau
• NNX - Bandar Udara Nunukan, Nunukan
• TJS - Bandar Udara Tanjung Harapan, Bulungan
Sulawesi
• MXB - Bandar Udara Andi Djemma, Masamba
• BUW - Bandar Udara Betoambari, Bau-bau
• GTO - Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo
• SQR - Bandar Udara Inco Soroako Waws, Sorowako
• PSJ - Bandar Udara Kasiguncu, Poso
• TLI - Bandar Udara Lalos, Tolitoli
• LWU - Bandar Udara Lagaligo , Luwu
• MJU - Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju
• MNA - Bandar Udara Melonguane, Melonguane
• BJG - Bandar Udara Mopait, Bolaang Mongondow
• PLW - Bandar Udara Mutiara, Palu
• NAH - Bandar Udara Naha, Tahuna
• UOL - Bandar Udara Pogugol, Buol
• PUM - Bandar Udara Sangia Ni Bandera, Pomalaa
• TTR - Bandar Udara Pongtiku, Tana Toraja
• RAQ - Bandar Udara Sugimanuru, Raha
• LUW - Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk
• KDI - Bandar Udara Internasional Haluoleo, Kendari
• SLY - Bandar Udara H. Aroeppala , Selayar
• WKB - Bandar Udara Matahora , Wangi-wangi
• MRG - Bandar Udara Maranggo , Pulau Tomia
Maluku
• AHI - Bandar Udara Amahai, Masohi
• NDA - Bandar Udara Bandaneira, Banda
• DOB - Bandar Udara Dobo, Kepulauan Aru
• LUV - Bandar Udara Dumatubun, Langgur
• SQN - Bandar Udara Emalamo, Sanana
• GLX - Bandar Udara Gamarmalamo, Galela
• GEB - Bandar Udara Gebe, Gebe
• KAZ - Bandar Udara Kuabang, Tobelo
• ??? - Bandar Udara Liwur Bunga, Larat [1]
• MAL - Bandar Udara Mangole, Mangole
• ??? - Bandar Udara Moa, Moa [2]
• NAM - Bandar Udara Namlea, Namlea
• NRE - Bandar Udara Namrole, Namrole
• BJK - Bandar Udara Nangasuri, Benjina
• LAH - Bandar Udara Oesman Sadik, Labuha
• SXK - Bandar Udara Olilit, Saumlaki
• OTI - Bandar Udara Pitu, Morotai
• ??? - Bandar Udara Purpura, Kisar [3]
• TTE - Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate
• TAX - Bandar Udara Taliabu, Taliabu
• WHI - Bandar Udara Wahai, Pulau Seram
• ??? - Bandar Udara Buli, Maba
• AMQ - Bandar Udara Pattimura, Ambon
Papua
• RSK - Bandar Udara Abresso, Manokwari
• AGD - Bandar Udara Anggi, Anggi
• AAS - Bandar Udara Apalapsili, Jayawijaya
• ARJ - Bandar Udara Arso, Arso
• AYW - Bandar Udara Ayawasi, Sorong
• BXB - Bandar Udara Babo, Babo
• BXD - Bandar Udara Bade, Merauke
• BXM - Bandar Udara Batom, Pegunungan Bintang
• NTI - Bandar Udara Bintuni, Bintuni
• BUI - Bandar Udara Bokondini, Jayawijaya
• DRH - Bandar Udara Dabra, Puncak Jaya
• ELR - Bandar Udara Elilim, Jayawijaya
• EWI - Bandar Udara Enarotali, Enarotali
• EWE - Bandar Udara Ewer, Merauke
• ILA - Bandar Udara Illaga, Paniai
• IUL - Bandar Udara Ilu, Puncak Jaya
• INX - Bandar Udara Inanwatan, Inanwatan
• SOQ - Bandar Udara Jeffman, Sorong
• FOO - Bandar Udara Yemburwo., Numfor Timur
• KBX - Bandar Udara Kambuaya, Sorong Selatan
• KCD - Bandar Udara Kamur, Asmat
• KBF - Bandar Udara Karubaga, Jayawijaya
• KEQ - Bandar Udara Kebar, Manokwari
• LLN - Bandar Udara Kelila, Jayawijaya
• KEI - Bandar Udara Kepi, Merauke
• KMM - Bandar Udara Kimaan, Merauke
• KOX - Bandar Udara Kokonao, Mimika
• LHI - Bandar Udara Lereh, Jayapura
• ZRM - Bandar Udara Mararena, Sarmi
• RDE - Bandar Udara Merdey, Manokwari
• MDP - Bandar Udara Mindiptana, Boven Digoel
• ONI - Bandar Udara Moanamani, Dogiyai
• LII - Bandar Udara Mulia, Puncak Jaya
• MUF - Bandar Udara Muting, Merauke
• NBX - Bandar Udara Nabire, Nabire
• OBD - Bandar Udara Obano, Nabire
• OKQ - Bandar Udara Okaba, Puncak Jaya
• OKL - Bandar Udara Oksibil, Pegunungan Bintang
• GAV - Bandar Udara Pulau Gag, Raja Ampat
• MKW - Bandar Udara Rendani, Manokwari
• SEH - Bandar Udara Senggeh, Keerom
• ZEG - Bandar Udara Senggo, Mappi
• NKD - Bandar Udara Sinak, Puncak Jaya
• ZRI - Bandar Udara Sudjarwo Tjondronegoro, Serui
• TMH - Bandar Udara Tanah Merah, Tanah Merah
• TXM - Bandar Udara Teminabuan, Teminabuan
• TMY - Bandar Udara Tiom, Jayawijaya
• FKQ - Bandar Udara Torea, Fakfak
• UBR - Bandar Udara Ubrub, Keerom
• KNG - Bandar Udara Utarom, Kaimana
• WET - Bandar Udara Waghete, Deiyai
• WMX - Bandar Udara Wamena, Wamena
• WAR - Bandar Udara Waris, Keerom
• WSR - Bandar Udara Wasior, Wasior
• RUF - Bandar Udara Yuruf, Jayawijaya
• UGU - Bandar Udara Zugapa, Paniai
• SOQ - Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong
Pangkalan militer
• PDG - Bandar Udara Tabing, Padang
• PKU - Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
• TRK - Bandar Udara Juwata, Tarakan
• AKQ - Bandar Udara Astraksetra, Way Tuba
• MAN - Bandar Udara Wiridinata, Tasikmalaya
• IWH - Bandar Udara Iswahyudi, Madiun
• ATS - Bandar Udara Atang Sendjaja, Bogor
• ??? - Bandar Udara Suryadarma Kalijati, Subang
• ??? - Bandar Udara Sulaiman Margahayu, Bandung
• SKI - Bandar Udara Sugiri Sukani Jatiwangi, Majalengka
• GDA - Bandar Udara Gorda Cikande, Serang
• GDA - Bandar Udara Budiarto Curug, Tangerang
• MRT - Bandar Udara Pitu, Morotai - Halmahera Utara
• ??? - Bandar Udara Cakrabuana Ciperna, Kabupaten Cirebon
• BTH - Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam
Tidak beroperasi
• JKT - Bandar Udara Kemayoran, Jakarta

Sunday 5 May 2013

INFORMASI PENTING TENTANG AIR TANAH


A. AIR TANAH
Air tanah (groundwater) merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah ditemukan pada akifer. Pergerakan air tanah sangat lambat; kecepatan arus berkisar antara 10-10 – 10-3 m/detik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah, dan pengisian kembali air (recharge). (Effendi, 2003).
Pada dasarnya air tanah dapat berasal dari air hujan (presipitasi), baik melalui proses infiltrasi secara langsung ataupun secara tak langsung dari air sungai, danau, rawa, dan genangan air lainnya. Air yang terdapat di rawa-rawa (marshes) seringkali dikategorikan sebagai peralihan antara air permukaan dan air tanah. Dinamika pergerakan air tanah pada hakekatnya terdiri atas pergerakan horizontal air tanah; infiltrasi air hujan, sungai danau, dan rawa ke lapisan akier; dan menghilangnya atau keluarnya air tanah melalui spring (sumur), pancaran air tanah, serta aliran air tanah memasuki sungai dan tempat-tempat lain yang merupakan tempat keluarnya air tanah. (Effendi,2003).
Karakteristik kualitas air tanah kadang-kadang sangat berbeda dengan kualitas air permukaan. Pada saat infiltrasi ke dalam tanah, air permukaan mengalami kontak dengan mineral-mineral yang terdapat di dalam tanah dan melarutkannya, sehingga kualitas air mengalami perubahan karena terjadi reaksi kimia. Kadar oksigen yang masuk ke dalam tanah menurun, digantikan oleh karbondioksida yang berasal dari aktivitas biologis, yaitu dekomposisi bahan organic yang terdapat dalam lapisan tanah pucuk (top soil). Karakteristik utama yang membedakan air tanah dan air permukaan adalah pergerakan yang sangat lembut dan waktu tinggal yang lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran. Kandungan bahan-bahan terlarut dalam air tanah ditunjukkan dalam table:

Sumber: Todd, 1980

Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relative tinggi. Jika air tanah mengalami kontak dengan udara dan mengalami oksigenisasi, ion ferri pada ferri Hidroksida [Fe(OH)3] yang banyak terdapat dalam air tanah akan teroksidasi menjadi ion ferro, dan segera mengalami presipitasi (pengendapan) serta membentuk warna kemerahan pada air. Oleh karena itu, sebelum digunakan untuk berbagai peruntukkan, sebaiknya air tanah yang baru di sedot didiamkan terlebih dahulu selama beberapa saat untuk mengendapkan besi. Selain itu, perlakuan ini juga bertujuan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan memainkan kadar oksigen terlarut. (Effendi, 2003)

B. ZAT PADAT TOTAL
Dalam metode analisa zat padat, pengertian zat padat total adalah semua zat-zat yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana, bila sampelair dalam bejana tersebut dikeringkan pada suhu tertentu. Zat padat total terdiri dari zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi yang dapat bersifat organis dan inorganis.
Dalam air alam ditemui dua komponen zat terlarut seperti garam dan molekul organis, dan zat padat tersuspensi dan koloidal seperti tanah liat, kwarts. Perbedaan pokok antara kedua kelompok zat ini ditentukan melalui ukuran /diameter partikel-partikel tersebut.
Analisa zat padat dalam air sangat penting bagi penentuan komponen-komponen air secara lengkap, juga untuk perencanaan serta pengawasan proses-proses pengolahan dalam bidang air minum maupun dalam bidang air buangan.
Zat-zat padat yang berada dalam suspensi dapat dibedakan menurut ukurannya sebagai: partikel tersuspensi koloidal (partikel koloid) dan partikel tersuspensi biasa (partikel tersuspensi). Jenis partikel koloid tersebut adalah penyebab kekeruhan dalam air (efek Tyndall) yang disebabkan oleh penyimpangan sinar nyata yang menembus suspensi tersebut.
Seperti halnya ion-on dan molekul-kolekul (zat yang terlarut), zat padat koloidal dan zat padat tersuspensi dapat bersifat inorganic (tanah liat, kwarts) dan organis (protein, sisa tanaman dan ganggang, bakteri). (Alaerts & Santika, 1984)
C. KESADAHAN
Kesadahan dalam air terutama disebabkan oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+, juga oleh Mn2+, Fe2+ dan semua kation yang bermuatan dua. Air yang kesadahannya tinggi biasanya terdapat pada air tanah di daerah yang bersifat kapur, dari mana Ca2+ dan Mg2+ berasal. (Alaerts & Santika, 1984)
Secara umum dari kation-kation yang ditemukan dalam banyak ekosistem air tawar, kalsium mempunyai konsentrasi tinggi. Ion kalsium, bersama-sama dengan magnesium dan kadang-kadang ion ferro, ikut menyebabkan kesadahan air, baik yang bersifat kesadahan sementara maupun kesadahan tetap. Kesadahan sementara disebabkan oleh adanya ion-ion kalsium dan bikarbonat dalam air dan dapat dihilangkan dengan jalan mendidihkan air tersebut karena terjadi reaksi :
Ca2+ + 2HCO3- CaCO3 + CO2 + H2O
Sedangkan kesadahan tetap disebabkan oleh adanya kalsium dan magnesium sulfat yang proses pelunakannya melalui proses kapur – soda abu, proses zeolit, dan proses rezin organic. (Achmad, 2004)
Air sadah mengakibatkan konsumsi sabun lebih tinggi, karena adanya hubungan kimiawi antara ion kesadahan dengan molekul sabun menyebabkan sifat detergen sabun hilang. Kelebihan ion Ca2+ serta ion CO32- (salah satu ion alkalinity) mengakibatkan terbentuk kerak pada dinding pipa yang disebabkan oleh endapan kalium karbonat CaCO3. kerak ini akan mengurangi penampang basah pipa dan menyulitkan pemanasan air dalam ketel. (Alaerts & Santika, 1984)
Nilai kesadahan air diperlukan dalam penilaian kelayakan perairan untuk kepentingan domestic dan industri. Tebbut (1992) mengemukakan bahwa nilai kesadahan tidak memiliki nilai implikasi langsung terhadap kesehatan manusia. Kesadahan yang tinggi dapat menghambat sifat toksik dari logam berat karena kation-kation penyusun kesadahan (kalsium dan magnesium) membentuk senyawa kompleks dengan logam berat tersebut. Nilai kesadahan juga digunakan sebagai dasar bagi pemilihan metode yang diterapkan dalam proses pelunakan (softening) air. (Effendi,2003).
Air permukaan biasanya memiliki nilai kesadahan yang lebih kecil dari pada air tanah. Perairan dengan nilai kesadahan kurang dari 120 mg/l CaCO3 dan lebih dari 500 mg/l CaCO3 dianggap kurang baik bagi peruntukan domestic, pertanian, dan industri. Namun, air sadah lebih disukai dari pada air lunak. (Effendi,2003).

D. BESI
Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi, pada semua lapisan biologis dan semua badan air. Pada umumnya besi yang ada di di dalam air dapat bersifat:
- Terlarut sebagai Fe2+ (Ferro) atau Fe3+ (Ferri);
- Tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1µm) atau lebih besar, seperti Fe2O3, FeO, FeOOH, Fe(OH)3 dan sebagainya; - Tergabung dengan zat organis atau zat padat yang inorganic (seperti tanah liat). (Alaerts & Santika, 1984) Besi (II) sebagai ion berhidrat yang dapat larut, Fe2+, merupakan jenis besi yang terdapat dalam air tanah. Karena air tanah tidak berhubungan dengan oksigen dari atmosfer, konsumsi oksigen bahan organic dalam media makroorganisme sehingga menghasilkan keadaan reduksi air tanah. Oleh karena itu, besi dengan bilangan oksidasi rendah, yaitu Fe(II) umum ditemukan dalamair tanah dibandingkan Fe(III). Secara umum Fe(II) terdapat dalam air tanah berkisar antara1,0 – 10 mg/l, namun demikian tingkat kandungan besi sampai sebesar 50 mg/l dapat juga ditemukan dalam air tanah di tempat-tempat tertentu. Air tanah yang mengandung Fe(II) mempunyai sifat unik. Dalam kondisi tidak ada oksigen air tanah yang mengandung Fe(II) jernih, begitu mengalami oksidasi oleh oksigen yang berasal dari atmosfer ion ferro akan berubah menjadi ion ferri dengan reaksi sebagai berikut: 4Fe2+ + O2 + 10H2O 4Fe(OH)38H+ dan air menjadi keruh. Dalam perairan dengan pH sangat rendah, kedua bentuk ion ferro dan ferri dapat ditemukan. Hal ini terjadi bila perairan memperoleh buangan dari limbah tambang asam (Acid Mine Waters). Limbah yang bersifat H2SO4 yang dihasilkan oleh oksidasi dari oksidasi FeS2 (bijih besi) melalui reaksi sebagai berikut: 2FeS2(S) + 2H2O + 7H2 4H+ + 4SO42- + 2Fe2+ Besi adalah satu dari lebih unsur-unsur penting dalam air permukaan dan air tanah. Perairan yang mengandung besi sangat tidak diinginkan untuk keperluan rumah tangga, karena dapat menyebabkan bekas karat pada pakaian, porselin dan alat-alat lainnya serta menimbulkan rasa yang tidak enak pada air minum pada konsentrasi diatas kurang lebih 0,31 mg/l. Sifat kimia perairan dari besi adalah sifat redoks, pembentukan kompleks, metabolisme oleh mikroorganisme, dan pertukaran besi antara fasa dan fase padat yang mengandung besi karbonat, hidroksida dan sulfide. (Achmad, 2004) E. ZAT ORGANIK Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air. (Alaerts & Santika, 1984) COD menggambarkan jumlah total oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organic secara kimiawi, baik yang dapat didegradasi secara biologis (non biodegradable) menjadi CO2 dan H2O. Pada prosedur penentuan COD, oksigen yang dikonsumsi setara dengan jumlah dikromat yang diperlukan untuk mengoksidasi air sampel. (Effendi,2003). Kalium permanganate (KMnO4) telah lama dipakai sebagai oksidator pada penentuan konsumsi oksigen untuk mengoksidasi bahan organic, yang dikenal sebagai parameter nilai permanganate atau sering disebut sebagai kandungan bahan organic total atau TOM (Total Organic Matter). (Effendi,2003). F. KARBON AKTIF Karbon aktif adalah suatu bahan yang berupa karbon amorf, yang sebagian besar terdiri atas karbon bebas serta memiliki “permukaan dalam” (internal surface), yang diproses sedemikian rupa sehingga mempunyai daya serap/adsorpsi yang tinggi terhadap bahan yang berbentuk larutan atau uap. (PDII-LIPI, 1999). Daya serap dari karbon aktif umumnya bergantung kepada jumlah senyawaan karbon yang berkisar antara 85% sampai 95% karbon bebas. (INFO RISTEK, 2005). Pada dasarnya karbon aktif dapat dibuat dari semua bahan yang mengandung karbon, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang ataupun barang tambang, salah satu bahan tersebut adalah sekam padi. (INFO RISTEK, 2005). Karbon aktif umumnya digunakan sebagai bahan penyerap, dan penjernih. Dalam jumlah kecil digunakan sebagai katalisator. Ada dua jenis karbon aktif yaitu karbon aktif fasa gas dan karbon aktif fasa cair. (INFO RISTEK, 2005). Karbon aktif fasa cair digunakan sebagai pembersih air bertujuan untuk menyaring dan menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air, sebagai pelindung dan penukaran resin dalam alat/penyulingan air. Adapun syarat mutu karbon aktif menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) No.06-3730-1995 persyaratan arang aktif adalah sebagai berikut:
(INFO RISTEK, 2005).
Sifat adsorbsi karbon aktif ada dua jenis, yaitu adsorbsi fisika dan adsorbsi kimia. Pada adsorbsi fisika, adsorbsi disebabkan oleh gaya van der Waals yang ada pada permukaan adsorbens. Pada adsorbsi fisika biasanya rendah dan lapisan yang terjadi pada permukaan adsorbens biasanya lebih dari satu molekul.
Pada adsobsi kimia, terjadi reaksi antara zat yang di serap dan adsorbens. Lapisan molekul pada permukaan adsorbens hanya satu lapis panas adsorbsinya tinggi. (Sukardjo,1990).

PENENTUAN SIFAT KARBOHIDRAT


PENENTUAN SIFAT KARBOHIDRAT

I. Tujuan Percobaan
Untuk mempelajari sifat sifat karbohidrat dengan menggunakan percobaan Molisch dan percobaan Barfoed
II. Tinjauan Pustaka
Karbohidrat merupakan suatu bio molekul yang terdiri atas atom atom karbon,hidrogen, dan oksigen. Jurnlah atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandinganperti pada molelcul air. Walaupun pada kenyataannya karbohidrat tidak mengandung air. Sifat umum karbohidrat sangat tergantung pada gugus fungsinya. ,Berdasarkan gugus ftingsinya karbohidrat digolongkan menjadi dua yaitu Aldosa dan Ketosa.Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda beda ukurannya.
Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu golongan monosakarida, golongan disakarida, dan golongan polisakarida.Monosakarida adalah karbohidrat sederhana, yang terdiri dari beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana, adalah gliserida dan Beberapa mono sakarida antara lain glukosa, fi uktosa, galaktosa, dan pentosa.
Senyawa yang termasuk disakarida mempunyai molekul yang terdiri dari beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida berikatan satu dengan yang lainnya membentuk satu molekul disakarida. Beberapa senyawa disakarida antara lain sukrosa, laktosa, maltosa, rafiosa, dan stakiosa.
Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan disakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu monosakarida disebut h6mopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut ieteropolisakarida. Umumnya polisakarida benipa senyawa berwarna putih dan tidak kristal, tidak merr unyai rasa manis, dan tidak mempunyai sifat mereduksi.Beberapa senyawa disakarida antara lain amilurn, glikogen, dekstrin, selulosa, dan mukopolisakarida.
Beberapa sifat kimia dari karbohidrat adalah sifat mereduksi diantaranya pereaksi Fehling, pereaksi Benedict, pembentukkan Osazon, pernbentukkan ester~ isomerisasi, pembentukkan glikosida, pereaksi Moloisch, dan pereaksi Barfoed.
Pereaksi Molisch terdiri atas larutan a naftol dalam al.kohol. Apabila pereak si ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kernudian secara hati hati ditambahkan asarn sulfat pekat, akan terbentuk dua. lapisan zat cair. Pada batas kedua lapisan itu terjadi warna ungu. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis karbohidrat. Hasil negatif menipakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat.
Pereaksi Barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Tauber dan kleiner membuat modifikasi atas pereaksi ini, yaitu dengan menggantikan asam asetat dengan asam laktat dan ion Cu+ yang dihasilkan pereaksi warna fosfomolimdat. Pereaksi Barfoed digunakan pada suasana asam.

III. Alat Dan Bahan
1. Alat untuk percobaan Molisch
• Tabung reaksi
• Rak tabung reaksi
• Pipet tetes
2. Bahan untuk percobaan Molisch
• Reagen Molisch,
• Asam sulfat pekat
• Larutan glukosa
• Larutan sukrosa
• Larutan laktosa
• Larutan gula tebu
• Larutan kanji
3. Alat untuk percobaan Barfoed
• Tabung reaksi
• Rak tabung reaksi
• Pipet ukur
• Penjepit tabung
• Penangas air
4. Bahan untuk percobaan. Barfoed
• Larutan Fehling A
• Larutan Fehling B
• Larutan glukosa 10%
• Larutan sukrosa 10%
• Larutan laktosa 10%
• Larutan gula tebu
• Larutan Kanji
• Akuades














IV. Cara kerja
1. Percobaan Molisch
a. Memasukkan 2 ml reagen Molisch kedalarn tabung reaksi.
b. Menambahkan ke dalarn tabung diatas 5 ml larutan glukosa.
c. Melalui dinding tabuhng reaksi, menambahkan perlahan lahan I ml asam
sulfat pekat. Memperhatikan perubahan warna yang terjadi.
d. Mengulangi percobaan diatas dengan menggunakan
i. Larutan laktosa
ii. Larutan kanji
in. Larutan sukrosa
iv. Larutan gula tebu
2. Percobaan Barfoed Memasukkan
a. 1 ml Fehling A dalarn tabung reaksi.
b. Menambahkan kedalarn tabung diatas I ml larutan fehling B dan kocok. Perhatikan warna yang te~adi.
c. Menambahkan I ml larutan glukosa pada campuran diatas. Memasukkan kedalarn penangans air yang mendidih. Mengarnati apa yang terjadi pada dasar tabung reaksi.
d. Mengulangi percobaan di atas dengan menggunakan
i. Larutan sukrosa 10%
ii. Larutan laktosa 10%
iii. Larutan Kanji
iv. Larutan gula tebu







V. Hasil
1. Percobaan molisch
Larutan Perubahan warna saat ditambahkan
R.Molisch Asam Sulfat pekat
Glukosa
Laktosa
Kanji
Sukrosa
Gula tebu Coklat muda
Coklat muda
Coklat muda
Coklat muda
Coklat muda Ungu kehitaman
Hitam
Abu-abu
Hitam
Hitam

2. Percobaan Barfod
Warna Fehling A adalah biru muda, Fehling B bening
Fehling A + Fehling B berwarna Biru tua
(Fehling A + Fehling B) ditambah Perubahan warna yang terjadi
Glukosa
Laktosa
Kanji
Sukrosa
Gula tebu Merah bata sebagian coklat
Merah bata
Biru
Merah bata
Merah bata

VI. Pembahasan
Beberapa sifat kimia dari karbohidrat adalah sifat mereduksi diantaranya pereaksi Fehling, pereaksi Benedict, pembentukkan Osazon, pernbentukkan ester isomerisasi, pembentukkan glikosida, pereaksi Moloisch, dan pereaksi Barfoed.
Pereaksi Molisch terdiri atas larutan a naftol dalam al.kohol. Apabila pereak si ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk dua. lapisan zat cair.waran ungu hanya terjadi glukosa sedangkan larutan lainya tidak ada yang mendekati warna ungu. Kesalahan pembentukan warna larutan ini dapat disebabkan kelalaian praktikan atau karena sulit membedakan warna ungu yang dimaksud dalam buku dengan warna nyata.
Pada batas kedua lapisan itu terjadi warna ungu. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis karbohidrat. Hasil negatif menipakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat.
Pereaksi Barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Tauber dan kleiner membuat modifikasi atas pereaksi ini, yaitu dengan menggantikan asam asetat dengan asam laktat dan ion Cu+ yang dihasilkan pereaksi warna fosfomolimdat. Pereaksi Barfoed digunakan pada suasana asam.


VII. Kesimpulan
1. Adanya karbohidrat dalam suatu bahan dapat diidentifikasi dengan menggunakan reagen molisch.
2. Spesifikasi karbohidrat dapat ditentukan dengan percobaan Barfod

Monday 22 April 2013

Makalah Evaluasi belajar PKBM


BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 meberi mandat kepada pemerintah, pengelola, tenaga kependidikan, dan masyarakat dua hal;
1. Mencerdaskan bangsa ( Pembukaan UUD 1945)
2. Memberikan hak memperoleh pengajaran kepada seluruh rakyat ( Pasal 31 UUD 1945)
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah sejak proklamasi untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah dengan peningkatan mutu pendidikan. Dengan meningkatkan mutu pendidikan diharapkan dapat tercipta sumber daya manusia yang berkualitas dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun sangat disayangkan, ternyata harapan para pendahulu kita belum dapat terealisai sampai hari ini. Setelah lebih setngah abad Indonesia merdeka dibanding dengan warga dunia, PBB melaporkan bahwa ”Human Develovment Index”(HDI) Indonesia adalah nomor urut 116 dari 120 negara. Salah satu faktornya adalah kualitas dan kuantitas pendidikan.
Data sensus penduduk tahun 2003, menampilkan gambaran bahwa penduduk beruasia 10 tahun ke atas terdiri dari 8,5 % tidak pernah masuk SD, 23% DO SD, dan 33% hanya tamat SD. Yang bisa menamatkan SMP dan melanjutkan ke SMA hanya 16,6%. Dari 42 juta usia belajar, wajib belajar hanya mencapai 32,9% atau gagal 64,5%. (Dananjaya, 2005).
Langkah strategis dalam dunia pendidikan adalah peningkatan mutu Pendidikan Non Formal. Pendidikan non formal sebagai alternatif dan pelengkap bagi sistem pendidikan kita saat ini. Bagi warga masyarakat yang DO dapat memperoleh pendidikan Kesetaraan, dan keaksaraan fungsional bagi yang tidak pernah mengecap bangku pendidikan.
Pendidikan Non Formal dalam prakteknya dianggap sebagai jalan pintas memperoleh Ijasah dan pengakuan masyarakat. Disamping itu juga banyaknya siswa yang tidak lulus pada Ujian Pendidikan Formal mengikuti ujian dan lulus kesetaraan pada tahun yang sama menambah citra buruk pendidikan Non Formal.Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian/evaluasi.
Evaluasi sebagai kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan membandingkan hasilnya dengan tolak ukur untukmemperoleh kesimpulan.
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis ingin memberikan informasi baru dalam evaluasi pendidikan. Hal itu penulis kemas dalam sebuah kara tulis yang berjudul ”Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kelas”
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah penulisan ini adalah :
a) Bagaimana bentuk Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Paket B?
b) Bagaimana proses Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Paket B?
c) Apakah Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Paket B mampu membantu peningkatan mutu Pendidikan Non Formal?

C. PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penulisan ini hanya dibatasi pada :
a) Evaluasi Pembelajaran terbatas pada Pendidikan Kesetaraan Paket B
b) Sumber Evaluasi Pembelajaran berasal dari tutor dan warga belajar
c) Analisis Evaluasi Pembelajaran dibatasi peningkatan mutu tutor dan warga belajar
D. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Tutor Paket B mengetahui cara Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Paket B
2. Tutor Paket B memiliki pengetahuan untuk menggunakan metode Evaluasi Pembelajaran tidak terbatas mengevaluasi warga belajar tetapi juga dirinya.
3. Warga belajar dapat memotivasi dirinya untuk lebih aktif dalam kelas agar dapat memperoleh pestasi yang optimal.

E. MANFAAT PENULISAAN
Manfaat dari penulisan ini adalah :
1. Karya tulis ini dapat dijadiakan acuan Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Paket B
2. Bagi Dunia Pendidikan dapat meningkatkan kualitas penyelengaraan Pendidikan Non Formal
3. Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non Formal dapat dijadikan acuan pembelajaran yang mudah untuk dipraktekkan dan desiminasikan ke PTK-PNF yang lain.





F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Tujuan Penulisan
D. Manfaat penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kosep Dasar Evaluasi
B. Peranan Pendidikan Kesetaraan Paket B dalam penuntasan Wajib belajar 9 Tahun
BAB III METODOLOGI EVALUASI PENDIDIKAN KESETARAN PAKET B
A. Tujuan Evaluasi Pendidikan Kesetaraan Program Paket B
B. Sasaran Evaluasi
C. Rancangan Evaluasi Pendidikan Kesetaraan Program Paket B
D. Perangkat Evaluasi pendidikan Kestaraan Paket B
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kuesioner
B. Pengamatan
C. Wawancara
D. Analisa Catatan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran -lampiran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Evaluasi
"Kegagalan atau keberhasilan duniawibukanlah tujuan yang penting. Kadang-kadang kegagalan adalah keberhasilan, sebaliknya keberhasilan adalah kegagalan. Kita harus menilainya dengan mata kebijaksanaan."
(Guru Ching Hai)
1. Pengertian Evaluasi
Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian/evaluasi. Evaluasi adalah kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan membandingkan hasilnya dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu.Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.
Sejauh mana keberhasilan seorang memberikan materi dan sejauh mana siswa menyerap materi yang disajikan dapat diperoleh informasinya melalui evaluasi. Jika seorang tutor merasa bertanggungjawab atas penyempurnaan pembelajarannya, ia harus mengevaluasi agar mengetahui perubahan apa yang seharusnya dilakukan.
Tahap evaluasi ini dilakukan untuk menilai pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diberikan. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
• Mengajukan pertanyaan kepada warga belajar, baik pertanyaan lisan maupun pertanyaan dalam bentuk tulisan.
• Jika pertanyaan yang diajukan oleh guru belum dapat dijawab oleh warga belajar (kurang dari 75), guru perlu mengulangi kembali bagian materi yang belum dikuasai warga belajar sampai mereka betul-betui mengerti.
• Untuk memperkaya pengetahuan warga belajar, tutor bersama siswa dapat mencari informasi baik dari buku, internet dan media TIK lainnya
• Ingatkan warga belajar waktu pendidikan berikutnya, pokok-pokok materi yang akan dipelajari, dan tugas yang perlu disiapkan untuk pertemuan selanjutnya.



Peraturan Menteri pendidikan nasional Republik indonesia Nomor 3 tahun 2008 Tentang Standar proses pendidikan kesetaraan Program paket a, program paket b, Dan program paket c menjelaskan Evaluasi sebagai berikut:
1. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a. membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan pendidik dengan standar proses pendidikan kesetaraan,
b. mengidentifikasi kinerja pendidik dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi peserta didik.
3. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja pendidik dalam proses pembelajaran.
4. Kegiatan evaluasi dilakukan oleh penyelenggara program, penilik, dan/atau dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
2. Kegunaan Evaluasi
Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Dalam menyusun tes/alat evaluasi, ada beberapa syarat dan petunjuk yang perlu diperhatikan, yakni:
• Pendidik harus menetapkan dulu segi-segi apa yang akan dinilai sehingga betul-betui terbatas serta dapat memberi petunjuk bagaimana dan dengan alat apa segi tersebut dapat kita nilai;
• Pendidik harus menetapkan alat evaluasi yang betul-betui valid dan reliabel yang berarti taraf ketepatan dan ketetapan tes dengan aspek yang akan dinilai;
• Penilaian harus objektif yang artinya menilai prestasi peserta didik sebagaimana adanya;
• Hasil penilaian tersebut harus betul-betui diolah dengan teliti sehingga dapat ditafsirkan berdasarkan kriteria yang berlaku;
• Alat evaluasi yang dibuat hendaknya mengandung unsur diagnosis yang artinya dapat dijadikan bahan untuk mencari kelemahan peserta didik belajar dan pendidik mengajar.
3. Teknik-teknik Evaluasi
Pada umumnya, ada dua teknik evaluasi, yaitu dengan menggunakan tes dan
non-tes.
1. Tes
a. Pengertian Tes
Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu.
b. Macam-Macam Tes
Ditinjau dari obyek pengukurannya, secara umum tes dibagi dua, yaitu tes kepribadian (personality test) dan tes hasil belajar (achievement test).Yang termasuk dalam jenis tes kepribadian (personality test) dan banyak digunakan dalam pendidikan ialah sebagai berikut.
1) Pengukuran sikap
2) Pengukuran minat
3) Pengukuran bakat
4) Tes intelegensi
c Jenis Tes
Jika ditinjau dari fungsinya, maka tes dibagi atas 4 Jenis tes berikut ini:
• Tes Penempatan (Placement Test)
Tes jenis ini disajikan pada awal tahun pelajaran untuk mengukur kesiapan siswa dan mengetahui tingkat pengetahuan yang telah dicapai sehubungan dengan pelajaran yang akan disajikan. Dengan demikian, siswa dapat di-tempatkan pada kelompokyangsesuai dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki.Tentu saja, hal ini tidak berlaku untuk sistem klasikal seperti yang dilaksanakan di Indonesians ini hanya dapat diterapkan pada sekolah yang menggunakan sistem individual.Tes ini biasanya disusun dengan ruang lingkup yang luas dan tingkat kesukaran yang dimiliki bervariasi agar antara siswa yang telah dan yang belum menguasai pelajaran dapat dibedakan.
• Tes Formatif (Formative Test)
Tes formatif disajikan di tengah program pendidikan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik dan pendidik. Berdasarkan hasil tes itu pendidik dan peserta didik dapat mengetahui apa yang masih perlu dijelaskan kembali agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran lebih baik. Peserta didik dapat mengetahui bagian bahan pelajaran mana yang masih belum dikuasainya agar dapat mengupayakan perbaikannya. Pendidik juga dapat melihat bagian mana yang umumnya belum dikuasai peserta didik, sehingga dapat mengupayakan penjelasan yang lebih baik dan luas agar mereka dapat menguasai bahan tersebut.


• Tes Diagnostik (Diagnostic Tes)
Tes diagnostic bertujuan mendiagnosis kesulitan belajar siswa untukmengupayakan perbaikannya. Sepintas lalu.tes ini tampak seperti tes formatif, namun penyusunannya sangat berbeda dengan tes formatif atau jenis tes lainnya.Karenatujuannya untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa, pendidik harus terlebih dahulu mengetahui bagian mana dari pendidikan yang memberikan kesulitan belajar pada peserta didik. Hal itu berarti bahan tes formatif harus disajikan terlebih dahulu untuk mengetahui ada tidaknya bagian yang belum dikuasai peserta didik. Setelah diketahui bagian mana yang belum diketahui siswa, butir-butir soal yang lebih memusat pada bagian itu dapat dibuat sehingga dapat dipakai untuk mendeteksi bagian-bagian pokok bahasan atau sub-pokok bahasan yang belum dikuasai untuk selanjutnya dibuatkan beberapa soal yang tingkat kesukaran yang relatifrendah.Tujuannya adalah agar dapat diperoleh informasi bahwa unit tertentu belum dikuasai sehingga soalnya tidak dapat dijawab meskipun soal-soal itu umumnya mudah. Atas dasar informasi semacam ini, pendidik dapat mengupayakan perbaikannya.
• Tes Sumatif (Summative Test)
Jenis tes ini biasanya diberikan pada akhir tahun ajaran atau akhir suatu
jenjang pendidikan meskipun maknanya telah diperluas untuk dipakai pada
tes akhir caturwulan atau semester. Oleh karena itu, tes ini dimaksudkan untuk
memberikan nilai yang menjadi dasar penentuan kelulusan dan/atau
pemberian sertifikat bagi yang telah menyelesaikan pelajaran dengan hasil
baik. Karena umumnya merupakan tes akhir tahun atau akhir jenjang
pendidikan, ruang lingkupnya pun sangat luas meliputi seluruh bahan yang
telah disajikan sepanjang tahun atau sepanjang jenjang pendidikan.Tingkat
kesukaran soalnya pun bervariasi.
d. Bentuk Tes
Ditinjau dari bentuknya, tes dibagi atas tes tertulis, tes lisan, dan res
perbuatan.
• Tes Tertulis (Written Test)
Secara umum tes tertulis ini kemudian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a) Tes esal
Tes esai dapat digunakan untuk mengukur kegiaan-kegiatan belajar yang sulit diukur oleh tes objektif.Tes esai juga sering disebut tes uraian karena menuntut anak untuk menguraikanjawabannya dengan kata-kata sendiri dan cara tersendiri. Oleh sebab itu, jawaban setiapanak,terutama dalam bentuk,teknik,dan gayanya.berbeda satu sama lain.Tes esai ini juga dapat dibedakan menjadi dua bentuk tes seperti berikut ini: tes uraian bentuk bebas dan tes uraian terbatas
Kelebihan tes esai:
(a) Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri;
(b) Murid tidak dapat menerka-nerka jawaban soal;
(c) Tes ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan tes objektif;
(d) Derajat ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat-kalimatnya;
(e) Jawaban diungkapkan dalam kata-kata dan kalimat sendiri sehingga tes ini dapat digunakan untuk melatih penyusunankalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat;
(f) Tes ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilihfakta yang relevan dengan persoalan, dan mengorganisasi- kannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh.
Kelemahan tes esai:
(a) Sukar dinilai secara tepat;
(b) Bahan yang diukur terlalu sedikit dan sulit untuk mengukur penguasaan materi
(c) Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional;
(d) Membutuhkan waktu untuk memeriksa hasilnya.
b) Tes Objektif
Tes objektif ialah tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah.Tes objektif ini menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar di antara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberi jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau per-nyataan yang belum sempurna.Tes Objektif sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti ke-mampuan mengingat kembali, kemampuan mengenal kembali, kemampuan pengertian, dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip.
• Tes Lisan (oral test)
Tes lisan adalah tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan.
Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya sendiri sesuai
dengan pertanyaan perintah yang diberikan.
Kelebihan tes lisan:
a. Tidak perlu menyusun soal secara terurai, tetapi cukup mencatat pokok- pokok permasalahannya;
b. Dapat mengetahui langsung kemampuan peserta didik dalam mengemukakan pendapatnya secara lisan;
c. Jika peserta didik belum jelas dengan pertanyaan yang diajukan.
d. Dapat mengubah pertanyaan sehingga dapat dimengerti oleh peserta didik;
e. Dapat mengetahui secara langsung hasil tes.
Kelemahan tes lisan
a. Tes ini menyita waktu yang cukup banyak;
b. Keadaan emosional peserta didik sangat dipengaruhi oleh kehadiran pribadi pendidik yang dihadapinya;
c. Kebebasan peserta didik untuk menjawab pertanyaan menjadi berkurang, sebab seringkali memotong jawaban sebelum pemikirannya dituangkan secara keseluruhan;
d. Faktor subjektivitas akan muncul jika dalam suasana ujian lisan itu hanya ada seorang penguji dan seorang siswa;
e. Pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik sering tidak sama jumlah dan tingkat kesukaran-nya;
f. Dalam memberi penilaian, sering dipengaruhi oleh kepribadian peserta didik.
3) Tes Perbuatan atau Tindakan (Performance Test)
Tes perbuatan atau tindakan ialah tes di mana jawaban yang dituntut dari peserta didik berupa tindakan dan tingkah laku konkrit. Observasi merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur tes perbuatan atau tindakan.
Kelebihan Tes Tindakan/Perbuatan
a) Sangat cocok untuk mengukur aspek psikomotorik;
b) Pendidik dapat mengetahui dengan jelas aplikasi dari teori yang tetah disampaikan berupa tindakan atau perbuatan.
c) Ketemahan Tes Tindakan/Perbuatan Membutuhkan waktu yang lama.
d) Apabila perintah tidak jelas, perbuatan akan muncul tidak sesuai seperti yang diharapkan.
2. Non tes
Dalam menilai hasil belajar.ada yang bisa diukur dengan menggunakan tes dan ada pula yang tidak bisa dengan tes. Kalau pengetahuan teoritis dapat diukur dengan menggunakan tes.
Hal-hal yang termasuk non tes, seperti: observasi, wawancara, skala sikap, angket, check list, dan ranting scale.
1. Observasi
Secara umum, observasi dapat diartikan sebagai penghimpunan bahan- bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan. Untuk melaksanakan observasi bisa dilakukan secara langsung oleh observer (observasi langsung), bisa melalui perwakilan atau perantara, baik teknik maupun alat tertentu (observasi tidak langsung), dan bisa juga dilakukan observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti.
Dilihat dari kerangka keja, observasi dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Observasi berstruktur. Semua aktivitas petugas observasi telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor-faktor yang telah diatur kategorisasinya. Isi dan luas materi observasi telah ditetapkan dan dibatasi dengan jelas dan tegas.
b. Observasi tak berstruktur. Semua aktivitas petugas observasi hanya dibatasi oleh kerangka kerja yang pasti. Kegiatan petugas observasi hanya dibatasi oleh tujuan observasi itu sendiri.
2. Wawancara
Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang mewawancarai dengan yang diwawancarai. Ada duajenis wawancara yang dapat digunakan.
a. Wawancara terpimpin yang dikenal dengan wawancara berstruktur;
b. Wawancara tidak terpimpin yang dikenal dengan wawancara bebas.
Tujuan wawancara ialah; (a) untuk memperoleh informasi guna menjelaskan suatu situasi dan kondisi tertentu; (b) untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah; dan (c) untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu.
3. Skala Sikap
Skala sikap merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai sikap suatu objek. Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari. Sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam ke-hidupannya. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik, dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa orang-orang maupun berupa obyek-obyek tertentu.
Pengukuran skala sikap berbentuk pernyataan positif diberi skor 5,4,3,2, 1 sedangkan bentuk pernyataan negatif diberi skor 1,2,3,4, dan 5 atau -2, -1, 0, 1, dan 2. Bentuk jawaban skala ialah; sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
4. Check List
Suatu daftaryang berisi subjekdan aspek-aspekyang akan diamati disebut check list (daftar cek). Ada bermacam-macam aspek perbuatan yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek, kemudian observer tinggal memberikan tanda cek K) pada tiap-tiap aspek tersebut sesuai dengan hasil pengamatannya.
5. Ranting Scale
Ranting Scale tidak hanya untuk mengukur sikap tetapi dapat juga untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti skala untuk mengukur status ekonomi.pengetahuan, dan kemampuan.Yang paling penting dalam ranting scale adalah kemampuan menerjemahkan alternatif jawaban yang dipilih responden. Misalnya, responden memilih jawaban angka 3, tetapi angka 3 oleh orang tertentu belum tentu sama dengan angka 3 bagi orang lain yang juga memilih jawaban angka 3,
Dalam ranting scale fenomena-fenomena yang akan diobservasi itu disusun dalam tingkatan-tingkatan yang telah ditentukan. Jadi, ranting scale tidak hanya mengukur secara mutlakada atau tidaknyavariabel tertentu, tetapi lebih dari itu, kitajuga mengukur bagaimana intensitas gejala yang ada.
6. Angket
Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, sikap, dan faham dalam hubungan kausal. Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara. Dalam wawancara, pewawancara berhadapan langsung dengan responden atau siswa. Sedangkan angket, dilaksanakan secara tertulis dan penilaian hasil belajar akan jauh lebih praktis, hemat waktu dan tenaga,
Berikut ini adalah dua bentuk angket:
a. Angket berstruktur, yaitu dengan menyediakan kemungkinan jawaban.
b. Angket tak berstruktur, yaitu bentuk angket yang memberikan jawaban secara terbuka yang respondennya secara bebasmenjawab pertanyaan tersebut.
Salah satu alat yang dapat dipakai dalam evaluasi adalah tes. Tes seharusnya memungkinkan pendidik memperoleh data tentang kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Suatu tes dapat berupa hasil karya peserta didik, seperti. suatu makalah,tes ejaan, hasil seni, atau juga rekaman perilaku siswa yang dapat diamati, seperti. kemampuan siswa menyanyikan suatu lagu, berpidato dan melempar bola. Bentuk suatu tes apakah tes itu mengungkapkan hasil atau perilaku bergantung pada tujuan yang telah ditentukan oleh pendidik.
Tes pada umumnya mengukur hasil karya siswa.Tetapi ada juga tes lain, yaitu tes atau pengukuran sikap (Saifuddin Azwar, 2000). Tes ini berhargadan seharusnya sering digunakan apabila kita ingin mengetahui kedua-duanya, baik caranya men-capai hasil maupun hasil itu sendiri. Membuat rekaman perilaku siswa biasanya merupakan cara terbaik untuk mengukurtujuan afektif, misalnya untuk mengetahui apakah siswa sudah belajar bekerja sama di dalam tugas kelompok atau belum.
Dalam proses belajar mengajar, yang dievaluasi sebenarnya bukan hanya siswa, tetapi juga sistem pendidikannya (Mudhoffir, 1987). Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar terdiri atas rangkaian tes yang dimulai dari pre-test untuk mengetahui mutu/isi pelajaran yang sudah dan yang belum diketahui oleh siswa. Rencana pelajaran yang akan diajarkan. Entry behavior mengukur kemampuan siswa dan mengelompokkan berdasarkan kemampuan siswa ke dalam kelompok kemampuan yang kurang (slow learners), sedang, dan yang panda! (fast learners). Pada saat pelajaran dalam pelaksanaan (dalam proses), diperlukan evaluasi formatif untuk mengetahui apakah proses belajar mengajar yang sedang berlangsung sudah betul atau belum. Misalnya, apakah sistem pendidikan dan metodenya sudah cocok, apakah siswanya mampu atau tidak, dan apakah media yang dipergunakan tidak salah pilih. Jadi, data yang diperoleh dari evaluasi formatif dipergunakan untuk pengembangan, need assessment, dan diagnostic decision. Pada akhir pelajaran, evaluasi sumot/fdiadakan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan, keterampilan, atau sikap siswa bertambah.
Membuat pertanyaan tes (alat evaluasi) tidak mudah sebab tes atau pertanyaan merupakan alat untuk melihat perubahan kemampuan dan tingkah laku siswa setelah ia menerima pendidikan. Alat evaluasi yang salah, akan menggambarkan kemampuan dan tingkah laku yang salah pula. Oleh karena itu, teknik penyusunan alat evaluasi sangat penting untuk dipertimbangkan agar diperoleh hasil yang objektif
B. Peranan Pendidikan Kesetaraan Paket B Dalam Menuntaskan Wajib Belajar (Wajar) 9 Tahun
Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A, B, dan C sangat strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan dan program penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Penyelenggaraan program ini terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus, seperti daerah perbatasan, daerah bencana, dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan calon TKI.
Memahami nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu faktor utama yang mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang diselenggarakan dengan antusias.
Untuk skala nasional, penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan mensukseskan program pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran dari rencana strategis Departemen Pendidikan nasional yang meliputi perluasan akses, pemerataan, dan peningkatan mutu pendidikan.

BAB III
METODOLOGI EVALUASI PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B

A. Tujuan Evaluasi Pendidikan Kesetaraan Program Paket B
Tujuan Evaluasi Pendidikan Kesetaraan Program Paket B yang penulis rancang adalah sebagai berikut :
a. Mengukur efektifitas pencapaian tujuan program Pendidikan Kesetaraan Paket B
b. Mengukur efektifitas kurikulum Pendidikan Kesetaraan Paket B
c. Mengukur efektifitas penyajian materi oleh Tutor
d. Mengukur efektifitas penguasan materi oleh warga belajar

B. Sasaran Evaluasi
a. Tahap Pendahuluan
• Kesiapan program Pembelajaran, baik yang menyangkut orientasi output, kurikulum, rancang bangun media belajar, rencana proses pembelajaran dan instrumen evaluasi.
• Kesiapan Tutor , baik yang menyangkut koordinasi, struktur, dan mekanisme kerja, maupun sumber materi.
• Kesiapan warga belajar mengikuti proses pembelajaran,oleh karena itu tutor perlu mengetahui:
 Harapan-harapan warga belajar dalam proses pembelajaran
 Pengalaman warga belajar mengenai dasar materi yang akan diajarkan
 Hubungan sosial warga belajar
 Kebutuhan warga belajar terhadap proses pembelajaran
b. Tahap Pengembangan dan Kulminasi
• Implementasi program pembelajaran, baik yang menyangkut kurikulum, media belajar, pengambilan dan pengelolaan data-data evaluasi, dan sebagainya. Termasuk di dalamnya adalah tingkat kemajuan bersama terhadap kebutuhan topik kajian/materi yang akan diajarkan oleh tutor..
• Umpan balik terhadap tutor, baik yang menyangkut penampilan, teknik penyampaian, bahasa, kemudahan dipahami, dan lain-lain.
• Penguasaan atau tingkat kepemilikan pengalaman belajar warga belajar, baik pada aspek afektif, kognitif, psikomotorik, maupun pengalaman eksplanatori.
• Penyadaran atau refleksi bagi warga belajar sendiri terhadap sikap, nilai, kepribadian, tingkat partisipasi, dan lain-lain, agar ia dapat menilai kemajuannya sendiri.
c. Tahap Tindak Lanjut
• Pencapaian tujuan program.
• Implementasi seluruh program, baik yang menyangkut kurikulum (materi), media belajar, suasana belajar, tempat belajar, evaluasi belajar, dan lain-lain.
• Penampilan (pengelolaan) tutor.
• Tingkat penguasaan atau tingkat kepemilikan proses pengalaman belajar warga belajar.

C. Rancangan Evaluasi Pendidikan Kesetaraan Paket B
1. Teknik Evaluasi
Alternatif teknik-teknik evaluasi yang digunakan untuk memperoleh/mendapatkan data dan fakta-fakta guna keperluan evaluasi adalah:
 Teknik kuesioner
 Pengamatan/observasi
 Wawancara
 Analisis catatan
Adapun teknik pengolahan datanya dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

2. Pelaksana Evaluasi
Pelaku evaluasi adalah warga belajar dan tutor. Dalam proses pembelajaran , pengelolaan data evaluasi tersebut sebaiknya didelegasikan kepada tutor laborat (tulab). Idealnya, tutor laborat (tulab) adalah tutor yang sudah berpengalaman dalam menangani proses pembeljaran. Hal ini mengingat bahwa tugas tulab tidak semata-mata mengumpulkan data dan kemudian mengklasifikasikannya, namun yang lebih penting adalah kemampuannya untuk menganalisis data evaluasi dan informasi lain yang ada.

3. Pelaksanaan Evaluasi
Untuk melaksanakan evaluasi yang efektif dan efisien, tutor perlu membuat rencana evaluasi yang memuat sedetil mungkin data apa saja yang perlu dikumpulkan dan bagaimana melakukannya agar data yang akan dikumpulkan lebih terjamin validitasnya. Di bawah ini terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan dalam merencanakan evaluasi sebuah training:
 Menentukan pendekatan yang dilakukan dalam melakukan evaluasi. Misalkan, apakah evaluasi tersebut akan dilakukan dengan pendekatan partisipatif, atau pendekatan non-partisipatif, atau gabungan keduanya.
 Merumuskan rencana evaluasi secara terperinci yang memuat: tujuan, sasaran, indikator, teknik pengumpulan data (instrumen), teknik analisis, dan lain-lain.
 Mengumpulkan bahan-bahan dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan evaluasi.
 Membuat dan merancang instrumen yang diperlukan dalam evaluasi, seperti: kusioner, lembar pengamatan, panduan wawancara, dan lain-lain.
 Merancang mekanisme pelaporan dan penulisan hasil analisis data evaluasi.

4. Kriteria Evaluasi
Rencana evaluasi yang baik memiliki kriteria sebagai berikut:
 Spesifik, artinya disusun sekhusus mungkin.
 Terbatas, artinya terinci dan terbatas ruang lingkupnya.
 Jelas, artinya mudah dipahami oleh pelaku evaluasi.
 Operasional, artinya dapat digunakan dan dilaksanakan secara praktis.
 Benar dan pasti, artinya bukan mengada-ada (tidak sesuai dengan tujuan evaluasi yang ditetapkan), serta tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda.











D. Perangkat Evaluasi Pendidikan Kesetaraan Paket B
Adapun perangkat Evaluasi pendidikan Kestaraan Paket B sebagai berikut


Teknik Tahap Kegiatan
Sumber Data Evaluasi
Pendahuluan Pengembangan dan Kulminasi Tindak Lanjut
Kuesioner • Learning Need Assessment
• Pre-Test • Evaluasi Harian Peserta
• Evaluasi Berkala terhadap tutor
• Lembar Refleksi Diri • Evaluasi Akhir (tertulis)
• Post-Test Warga belajar
Pengamatan • Catatan Pengamatan
• Sosiogram
• Berita Acara Tutor
Wawancara • Panduan Wawancara dengan warga belajar • Evaluasi Akhir (lisan) Warga belajar
Analisis Catatan • Tugas Tulis (makalah)
• Tugas Resensi • Presensi
• Lembar Penilaian Tugas Tulis Harian • Lembar Penilaian Tugas Akhir Tutor






BAB IV
PEMBAHASAN
A. KUESIONER (Lembar pertanyaan)
Lembar pertanyaan dapat digunakan disemua sesi pembelajaran baik pendahuluan, proses pembelajaran, maupun tindak lanjut pembelajaran. Kuesioner sangat cocok untuk sebagai evaluasi pembelajaran, mengetahui sikap mental warga belajar, dan ketercapaian pembelajaran.

1. Pendahuluan
Pada awal pembelajaran seorang tutor perlu mengetahui model belajar warga belajar agar pembelajaran tidak sis-sia atau denan kata lain masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Melakukan proses pengajaran di depan warga belajar dengan cara dan gaya belajar yang tepat akan memberikan hasil yang optimal.
• Learning Need assesement
Bagaimana seorang tutor mampu mengenal dan memahami perilaku serta kebutuhan warga belajar akan memberikan kekuatan lebih dalam pembelajaran yang dilakukan. Bila seorang warga belajar sanguinis hadapilah dengan perilaku sanguinis, begitupula yang melankolis, korelis dan plegmatis. Teknik dasar pembelajaran dengan kekuatan personalisai warga belajar memadukan 4 perilaku dasar manusia.
Mulailah pembelajaran dengan sanginis dan korelis. 5-15 menit pertama eksplorasi kemampuan sanguinis anda, saat itu korelis berfungsi sbagai penjaga tehadap situasi yang sulit. Fungsi korelis hanya digunakan saat yang tepat dan situasi membutuhkannya.
Seorang tutor sanguinis memulai kelas dengan sedikit berbasa-basi. Perilakunya akan membuat suasana segar, mencairkan suasana yang tegang dan menghilangkan hambatan psikologis warga belajar terhadap tutor. Perilku ini dapat dipraktekkan dengan berbagai metode; perilaku tutor sendiri, cara berkomunikasi, bahasa tubuh, dinamika kelompok, permainan ataupun simulasi.
Pada kegiatan inti kemempuan anda mengeksplorasi perilaku phleghmatis, melankolis melalui gaya belajar audio, visual, dan kinestetik akan menentukan efektifitas pengajaran. Seseorang terkadang ingin bertanya atau mengungkapkan pendapatnya, namun sampai akhir pembelajaran ia tidak melakukannya. Mungkin terjadi karena seorang itu memiliki berperilaku phlagmetis atau melankolis atau gabungan keduanya. Tugas tutor adalah memfasilitasi mereka, termasuk melankolis yang mau bertanya pelajaran yang belum dimengerti.
Saat menutup materi tutuplah sesi pengajaran dengan perilaku korelis dan sanginis. Buat mereka senang terhadap materi dan cara belajar yang menyenangkan. Berusahalah bersikap ramah dan berhumorlah. Untuk mengetahui perilaku warga belajar anda bias melihat lampiran kuesioner Need Assesement. Kuesioner ini hanya dilakukan pada saat tutor pertama kali masuk dan memberikan pelajaran pertamanya.
• Pre-test
Pre-test atau tes awal berfungsi mengetahui kemampuan dasar yang telah dimiliki warga belajar. Soal yang diberikan hendaknya memiliki tingkat kesukaran yang lebih rendah dari materi yang akan kita ajarkan atau kemampuan dasar yang menjadi syarat pembelajaran saat itu. Pre-test dapat dilakukan setiap saat dan keadaan yang diinginkan tutor.
Kelebihan pre-test adalah tutor dapat mengetahui kemampuan awal warga belajar, dapat dijadikan tolok ukur input, dan mudah dilaksanakan. Namun dibalik itu pre-tes memiliki kelemahan diantaranya; ketika warga belajar tidak dapat menjawab soal yang diberikan akan menghambat proses pembelajaran dan warga belajar merasa dihakimi sebelum diberi materi.
2. Proses pembelajaran (Kulminasi dan pengembangan)
Kuesioner yang dapat dilakukan pada saat proses pembelajaran adalah :
• Evaluasi harian warga belajar
Salah satu perangkat evaluasi pembelajaran adalah Evaluasi harian warga belajar. Fungsi evaluasi ini adalah mengetahui perkembangan warga belajar secarakonperenship. Adapun yang akan dinilai adalah logika, emosi, psikomotorik, response, integrasi/tingkat sosialisasi, etika, estetika, kemampuan bekerjasama, antusiasme terhadap materi, kedisiplinan, kreatifitas, solidaritas, kemampuan beropini, ketepatan menggunakan data, kemampuan mengungkap fakta, dan empati
• Evaluasi berkala tutor
Tutor mauapun tenaga pendik lainnya pada umumnya sangat alergi dengan kritik apalagi yang datang dari orng yang mereka ajari. Namun seorang tutor bergaya progresif sebaiknya mau menerima kritik demi perbaikan pembelajaran dan kualitas pendidikan Indonesia. Warga belajar pendidikan kesetaraan pada umumnya telah memiliki pengalaman dan mereka tidak mau diremehkan. Pengalaman warga belajar ini dapat diajadikan sebagai sumber pembelajaran. Warga belajar mengevaluasi tutornya secara rahasia maupun secara langsung (bagi tutor yang rendah hati dan bermartabat). Dalam Kuesioner warga belajar dapat menuliskan nama dan boleh tidak menuliskan.
• Refleksi diri
Hasil dan implikasi pembelajaran tidak semata-mata dapat dilhat oleh seorang tutor atau tenaga pendidik lainya, tetapi yang lebih mengerti kemampuan dan pemahaman adalah warga belajar itu sendiri. Refleksi diri harus diajarkan pada warga belajar agar mereka dapat mengevaluasi dan instropeksi diri mereka ketika mereka lulus dari pendidikan kesetaraan paket B. Hal-hal yang perlu direfleksikan adalah tingkat penyerapan materi, suasana belajar, harapan warga belajar terhadap pembelajaran berikutnya, dan strategi pembelajaran yang didinginkan.

3. Tindak lanjut
• Evaluasi akhir harian (Tertulis/lisan)
Subjek Evaluasi harian ada 2 yaitu warga belajar dan tutor. Warga belajar mngevaluasi model, suasana belajar dan kemampuan tutor dalam menyampaikan materi. Sedangakan tutor mengevaluasi pembelajaran secara lisan dan disamapaikan secara langsung, sederhana dan menyentuh emosi warga belajar agar mereka dapat berubah dan ide serta ilmu dari tutor melekat dibenak mereka.
• Post-test
Tes akhir seperti halnya pre-tes bertujuan mencari informasi atau ilmu yang telah merka serap. Perbedaan mendasar pre dan post adalah kalau pre tes seorang tutor dapat informasi kemapuan mereka dari luar sedangkan pos tes melihat day serap dan kemampuan mereka memahami materi.

B. PENGAMATAN
1. Proses pembelajaran
Pengamatan hanya berlaku untuk proses pembelajaran dan tidak berlaku pada saat pendahuluan maupun tindak lanjut. Adapun pengamatan yang dimaksud berupa catatan pengamatan merujuk semua warga belajar, denah komunikasi warga belajar atau sosiogram dan berita acara.

• Catatan pengamatan kejadian
Catatan ini berfungsi sebagai eavaluasi perkembangan afektif warga belajar, hendaknya catatan ini berisi kejadian yang luar biasa/insidental.
Kelebihan catatan harian ini apat melihat perkembangan sikap mental dan perilaku warga belajar. Sedangkan kekurangannya terkadang menyita waktu tutor.
• Sosiogram
Komunikasi antara tutor dan warga belajar dapat dicatat berdasarkan kode tertentu. Denah komunikasi dapat dipraktekkan ketika seorang tutor berperilaku sebagai fasilitator. Pertanyaan, pendapat maupun saran dari warga belajar tidak dilihat muatannya tetapi kuantitas dan kualitasnya.
Posisi warga belajar tidak hanya posisi seperti penonton bioskop (semua warga belajar memandang kearah yang sama. Tutor maupun pengelola PKBM hendaknya mempunyai kemampuan lebih dalam manajemen kelas. Sebagian besar warga belajar tidak menyukai hal yang rutin, pakem dan monoton. Posisi duduk dapat bebentuk leter U (Study case: PKBM Bina Bangsa Kabupaten Keerom), Lingkaran, ataupun menggunakan deret pascal seperti tribun lapangan.
Kelebihan ketika seorang tutor menggunakan sosiogram adalah sebagai berikut:
- Komunikasi warga belajar dapat terdeteksi sedetil mungkin
- Tutor dapat menghafal warga belajar tanpa proses perkenalan
- Kemampuan tutor dalam mengelola pembelajaran dapat dimaksimalkan
- Ktika posisi leter U semua warga belajar dengan mudah melihat kondisi temannya, ini menjauhkan kelas dari mengantuk.
- Suasana belajar menjadi menyenangkan
Kekurangan ketika seorang tutor menggunakan sosiogram adalah sebagai berikut:
- Pembelajaran yang digunakan menuntut warga belajar aktif, namun materi tidak boleh terlalu banyak
-
-
• Berita acara
Berita acara seharusnya ada dalam semua kegiatan Pendidikan Non Formal dan Informal termasuk pada pembelajaran. Berita acara berisi waktu, tempat, jumlah waraga belajar yang hadir, materi yang diajarkan dan proses pembelajaranya (termasuk metode pembelajaran)

C. WAWANCARA
1. Pendahuluan
Pada saat memulai pelajaran boleh dilakukan wawancara singkat berupa brainstorming/curah pendapat.
2. Tindak lanjut
Pada saat tidak lanjut atau akhir materi dapat dilakukan evaluasi secara lisan kepada warga belajar. Sebaiknya muatan evaluasi lisan berupa daya tangkap warga belajar, kemapuan tutor dalam menyampaiakan materi, waktu dan suasana belajar yang belaku dan yang dikehendaki warga belajar.
Secara umum Kelebihan tes lisan:
o Tidak perlu menyusun soal secara terurai, tetapi cukup mencatat pokok-pokok permasalahannya;
o Dapat mengetahui langsung kemampuan warga belajar dalam mengemukakan pendapatnya secara lisan;
o Jika warga belajar belum jelas dengan pertanyaan yang diajukan.
o Dapat mengubah pertanyaan sehingga dapat dimengerti oleh warga belajar;
o Dapat mengetahui secara langsung hasil tes.
Kelemahan tes lisan
o Tes ini menyita waktu yang cukup banyak;
o Keadaan emosional peserta didik sangat dipengaruhi oleh kehadiran pribadi tutor yang dihadapinya;
o Kebebasan warga belajar untuk menjawab pertanyaan menjadi berkurang, sebab seringkali memotong jawaban sebelum pemikirannya dituangkan secara keseluruhan;
o Faktor subjektivitas akan muncul jika dalam suasana ujian lisan itu hanya ada seorang penguji dan seorang siswa;
o Pertanyaan yang diajukan kepada warga belajar sering tidak sama jumlah dan tingkat kesukaran-nya;
o Dalam memberi penilaian, sering dipengaruhi oleh kepribadian warga belajar.

D. ANALISA CATATAN
1. Pendahuluan
• Tugas Tulis
Tugas tulis pada pendahuluan adalah tugas pekerjaan rumah. Tugas tulis ini berfungsi memperkaya pemahaman warga belajar dan memperlama tauatan memori tentang pelajaran yang lalu.
• Tugas Resensi
Resensi yang juga merupakan tugas rumah dapat dilakukan ketika buku atau sumber belajar terbatas namun keinginan warga belajar untuk mendalami materi sangat tinggi. Mereka dapat mengetahui dan membuat wacana tentang pembelajaran secara kongkrit, sederhana dan dengan cara yang tidak terduga.
2. Proses pembelajaran (Kulminasi dan pengembangan)
• Presensi
Catatan tentang kehadiran warga belajar atau presensi berfungsi melihat tingkat partisipasi warga belajar dalam proses pembelajaran. Keaktifan warga belajar dengan mudah dilihat dari presensi yang telah ada.
• Lembar penilaian tugas tulis
Lembar penilaian tugas tulis harus dibuat rapi, dapat dipertanggung-jawabkan, mudah dianalisa dan sederhana serta terjaga.
3. Tindak lanjut
• Lembar penilaian tugas akhir pelajaran
Secara umum analisa catatan memiliki kelebihan dibandingkan cara evaluasi yang lain diantaranya :
o Jawaban warga belajar konstan dan tidak menimbulkan ambigu
o Tingkat objektifitas tinggi karena tidak dipengaruhi oleh Susana hati tutor dan warga belajar
o Kebebasan menjawab warga belajar tinggi sehingga kemungkinan untuk menjawabpun tinggi.
o Pertanyaan yang diajukan kepada warga belajar sering sama jumlah dan tingkat kesukaran-nya
Secara umum analisa catatan memiliki kekurangan dibandingkan cara evaluasi yang lain diantaranya :
o Harus menyusun soal secara terurai
o Tidak dapat mengetahui langsung kemampuan warga belajar dalam mengemukakan pendapatnya secara lisan;
o Tidak dapat mengubah pertanyaan yang dapat dimengerti oleh warga belajar;
o Tidak dapat mengetahui secara langsung hasil tes.










BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini memuat kesimpulan dan saran, dimana isi dari kesimpulan merupakan jawaban yang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, sedangkan isi saran merupakan suatu wacana yang perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk kesempurnaan tulisan ini.

A. KESIMPULAN
Berdasarkan data-data yang diperoleh dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Dari analisis dengan menggunakan cara evaluasi di atas dapat teridentifikasi bahwa cara mengevaluasi tidak terbatas pada warga belajar tetapi juga tutor memiliki dampak peningkatan mutu penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Paket B.
2. Penggunaan metode Kuesioner, wawancara, pengamatan dan analisa catatan dapat mengevaluasi pembelajaran secara sederhana, kongkrit, kredibel dan emosional sehingga memungkinkan peningkatan mutu semua pihak (Tutor dan warga belajar)
3. Berdasarkan tujuannya Evaluasi ini dapat mengukur efektifitas pencapaian tujuan program, kurikulum, penyajian materi oleh tutor dan penguasaan materi oleh warga belajar.
B. SARAN
1. Tutor dalam Pendidikan Kesetaraan diharapkan untuk lebih memperbanyak pengetahuan pembelajaran dengan metode akselerasi karena melihat waktu dan kuantitas setiap pembelajaran sangat terbatas.
2. Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan Paket B diharapkan dapat memilih tempat pelaksanaan program sehingga benar-benar dapat memberi manfaat bagi warga belajar yang mengikuti programnya.
3. Forum PKBM dan SKB dalam menyiapkan pelaksanaan program, hendaknya “lebih maksimal” dan pengawasan serta evaluasi tutor dapat dijadikan acauan peningkatan mutu pendidikan luar sekolah.
4. Sistem Evaluasi kuesioner, wawancara, pengamatan, dan analisa catatan dapat meningkatakan kinerja Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat sebagai penyelenggara program Pendidikan Kesetaraan Paket B.
5. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan program PKL hendaknya lebih mempersiapkan diri baik dari segi keilmuan maupun mental.

DAFTAR PUSTAKA


Chip Heath & Dan Heath, 2007. Made to stick. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Tengku Ramli, Amir;, 2005 .Menjadi Guru Idola . Pustaka Inti.Bekasi.
Dewey, John, 2004, Experience and Education (Pendidikan bebasis Pengalaman) Penerbit Teraju, Jakarta
DePorter, B., Reardon, M, Singer-Nourine. 2000, Quantum Teaching, Mempraktekkan Quantum Learning di ruang kelas, Kaifa. Bandung
Dananjaya, Utomo. 2005. Sekolah Gratis ?.Cetakan I Pramadina: Jakarta
Yofiar, Nor. 1986. DISC mengukur Perilaku Kerja. Jakarta: Quantum Quality International
Mendiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 3 Tahun 2008 TentangStandar proses Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C . Salinan Biro Hukum Dep Hukum dan HAM: Jakarta (Download tanggal 15 Mei 2010)

Gaol L, Falmerous.2008. Peranan Pendidikan Kesetaraan Paket B dalam menuntaskan Wajib Belajar 9 Tahun. Medan: BNFI Regional I (Download tanggal 15 Mei 2010)










Lampiran 1.
KUESIONER
Variabel : Kebutuhan Warga belajar
Responden : Warga belajar
Penjelasan : Pertanyaan ini dimaksudkan hanya untuk kepentingan pembelajaran. Oleh karena itu, kami memohon bantuan saudara untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujurnya sesuai kondisi yang sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab.
Petunjuk Pengisian : Bubuhkan tanda ceklis (٧ ) pada kolom yang tersedia dan merupakan alternatif jawaban yang paling sesuai dengan kondisi dan persepsi saudara.
Alternatif jawaban ada lima kemungkinan, yaitu:
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-ragu
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
No PERNYATAAN JAWABAN
1 2 3 4 5
1 Menurut saya, pelajaran itu menyenangkan
2 Saya tidak merasa kesulitan belajar matematika.
3 Saya merasa senang belajar dengan motivasi tinggi.
4 Menurut saya, ilmu yang diberikan tutor sangat bermanfaat.
5 Saya merasa senang terhadap proses belajar bervariasi
6 Saya merasa puas ketika dapat menyelesaikan soal
7 Saya merasa senang belajar bersama
8 Saya senang jika ilmu yang diperoleh dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
9 Saya suka mendapat penghargaan ketika dapat menyelesaikan masalah yang diberikan tutor
10 Saya senang tutor mengajar tidak mendominasi kelas




Lampiran 2.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata pelajaran : Matematika
Semester : 1
Pertemuan ke :
Alokasi waktu : 2 x 45’
Standar kompetensi : 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linier satu peubah dan perbandingan dalam pemecahan masalah
Kompetensi dasar : 3.1. Membuat model metematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan linier satu peubah
Indikator:
1. Membuat diagram
2. Menentukan relasi
3. Menentukan peubah
4. Menentukan bilangan konstanta
5. Membuat model matematika dari masalah yang berhubungan dengan persamaan dan pertidaksamaan linier

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Warga Belajar dapat membuat diagram dari masalah yang dihadapi.
2. Warga Belajar dapat menentukan relasi yang ada dalam masalah
3. Warga Belajar dapat dapat menentukan peubah yang ada dalam masalah.
4. Warga Belajar dapat menentukan konstanta yang ada dalam masalah.
5. Warga Belajar dapat membuat model matematika dari masalah yang berhubungan dengan persamaan dan pertidaksamaan linier.
Warga Belajar dapat mencari masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan pertidaksamaan dan persamaan sekaligus menyusun model matematikanya.


II. MATERI AJAR
Model matematika

III. METODE PEMBELAJARAN
1. Permainan
2. Ceramah
3. Brainstorming
IV. LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan awal
1. Tutor mengulang kembali konsep persamaan dan pertidaksamaan linier.
B. Kegiatan inti
1. Tutor memberi contoh masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan dan Warga Belajar mencermatinya.
2. Tutor mendorong Warga Belajar menentukan relasi yang ada dalam masalah apakah relasi kesamaan atau ketidaksamaan.
3. Tutor membimbing Warga Belajar dalam membuat skema atau diagram yang menggambarkan masalah yang dihadapi
4. Tutor mengelompokkan Warga Belajar atas tempat duduk untuk mendiskusikan variabel dan konstanta yang ada dalam masalah
5. Warga Belajar menyusun hubungan antara vaiabel dan konstanta-konstanta
6. Warga Belajar mengerjakan tugas
7. Warga Belajar mencari masalah dalam kehidupan sehari-hari yang baerhubungan dengan persamaan dan pertidaksamaan linier serta menyusun model matematikanya.


C. Kegiatan penutup
1. Tutor bersama siswa membuat rangkuman langkah-langkah pembuatan model matematika.


V. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
A. Sumber : Buku Matematika Pendidikan Kestaraan Paket B Semester I dan internet,
B. Alat: Kartu domino matematika,

VI. PENILAIAN


Nama kelompok
Kerjasama
Tertib kerja
Prestasi


Kreteria:
A= Baik sekali
B= Baik
C= Cukup
D= Kurang
E=Kurang sekali











Lampiran 4
LEMBAR EVALUASI HARIAN
NAMA : Robertus Kiyasin
NO ASPEK YANG DINILAI I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV
1 Logika
2 Emosi
3 Psikomotorik
4 Respons
5 Integrasi/Tingkat Sosialisasi
6 Etika
7 Estetika
8 Kemampuan bekerjasama
9 Antusiasme terhadap materi
10 Kedisiplinan
11 Kreatifitas
12 Solidaritas
13 Kemampuan beropini
14 Ketepatan menggunakan data
15 Kemampuan mengungkap fakta
16 Empati


Keerom , 29 J u n i 2009
Tutor

TUMIJAN


Teknis penskoran :
Setiap pertemuan warga belajar Pendidikan Kesetaraan Paket B akan dinilai adapun kriteria penilaian sebagai berikut:
1. Stiap Aspek yang dinilai dinyatakan dalam bentuk huruf A,B, C, D, dan E
2. Batas nilai maksimum ketuntasan A
3. Batas nilai minimum ketuntasan mata pelajaran ditentukan oleh tutor sebelum kegiatan pembelajaran dan penilaian dilakukan, dengan catatan tutor harus merencanakan target dalam waktu tertentu mencapai nilai ketuntasan minimum
4. Arti Kriteria nilainya adalah A= Baik sekali, B= Baik, C= Cukup, D= Kurang, dan E= Kurang sekali



































LAMPIRAN 5

BERITA ACARA
MATERI PELAJARAN MATEMATIKA
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT





Hari/ Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Materi :
Pokok bahasan :
Tutor :
Jumlah peserta :
Peserta hadir :
Keadaan Forum :
Metode penyampaian :
Target :
Pencapaian target :
Catatan penting :






Tutor




Tumijan Ketua Warga




Yosep Bagi







Lampiran 6.
Suasana Proses Belajar Mengajar

































Lampiran 6
Soal Pre-tes



1. Bentuk pecahan campuran dari adalah ....
a. 11,87 c. 1187 %
b. d. Semua benar
2.
a. c.
b. d.
3. 0,5 + 0,0021=
a. 0,0027 c. 0,5021
b. 5,0021 d. 0,0521
4. jika dinyatakan dalam bentuk pecahan decimal adalah........
a. 0,625 c. 125
b. 125 d. 6,125
5. x =.......
a. c.
b. d.
6. 25 % dari 816 adalah.........
a. 20400 c. 204
b. 204% d. 32.64
7. Sebuah ruangan pesta berisi 1632 kursi dan tamu undangan yang datang mengisi ¾ bagian, berapa kursi yang tidak ditempati?
a. 1224 c. 1004
b. 304 d. 34
8. dan 0,625; pernyataan yang tepat untuk bilangan pecahan tersebut adalah....
a. = 0,625 c. ≤0,625
b. ≥ 0,625 d. ≠ 0,625



9.
a. c.
b. d.
10. Lahan PKBM Bina Bangsa Keerom memiliki luas 2 Hektar, rumah Dinas Ketua PKBM berdiri di atas tanah 6 x 6 m. Berapa bagian luas rumah dinas tersebut terhadap luas tanah milik sekolah?
a. 12 m c. 72 m2
b. d. 0, 0018

Nama :
Anda yakin benar berapa nomor?
Apakah anda senang dengan pelajaran Matematika di tempat anda belajar sebelumnya ? Apa alasan anda...
Bagaiman Model belajar yang anda sukai?
Apa saran anda untuk peningkatan mutu pelayanan Pembelajaran ?


















Lampiran 7
Lampiran 6
Soal Pre-tes



11. Bentuk pecahan campuran dari adalah ....
c. 11,87 c. 1187 %
d. d. Semua benar
12.
c. c.
d. d.
13. 0,5 + 0,0021=
c. 0,0027 c. 0,5021
d. 5,0021 d. 0,0521
14. jika dinyatakan dalam bentuk pecahan decimal adalah........
a. 0,625 c. 125
b. 125 d. 6,125
15. x =.......
a. c.
b. d.
16. 25 % dari 816 adalah.........
a. 20400 c. 204
b. 204% d. 32.64
17. Sebuah ruangan pesta berisi 1632 kursi dan tamu undangan yang datang mengisi ¾ bagian, berapa kursi yang tidak ditempati?
a. 1224 c. 1004
b. 304 d. 34
18. dan 0,625; pernyataan yang tepat untuk bilangan pecahan tersebut adalah....
a. = 0,625 c. ≤0,625
b. ≥ 0,625 d. ≠ 0,625



19.
a. c.
b. d.
20. Lahan PKBM Bina Bangsa Keerom memiliki luas 2 Hektar, rumah Dinas Ketua PKBM berdiri di atas tanah 6 x 6 m. Berapa bagian luas rumah dinas tersebut terhadap luas tanah milik sekolah?
a. 12 m c. 72 m2
b. d. 0, 0018

Nama :
Anda yakin benar berapa nomor?
Apakah anda senang dengan model belajar di sini? Apa alasan anda...
Bagaiman Model belajar yang anda sukai?
Apa saran anda untuk peningkatan mutu pelayanan Pembelajaran ?
Apakah gaya mengajar saya (Tumijan) jelas atau malah membingungkan. Kemukakan alasan anda?


















Lampiran 8
Lembar Penilaian Pre-test, Post Test dan penilaian ujian tulis
LEMBAR PENILAIAN
BAGI WARGA BELAJAR KESETARAAN PAKET B

Nama Lembaga : ………………….
Tanggal Penilaian : ………………….
Materi Penilaian : ………………….
Nama Tutor : ………………….

Petunjuk:
Berilah skor nilai dengan rentang 1 – 100, untuk indikator penilaian harus ditetapkan bobot maksimum sesuai dengan lembar soal penilaiannya seperti pada lembar penilaian di bawah ini.
No. Nama Warga Belajar Indikator Penilaian
……………………
Skor Max Skor Perolehaan Nilai Akhir




Rata-rata nilai

Keterangan :

Jumlah Perolehan Warga Belajar
Nilai Akhir = x 100 = …………. (nilai)
Skor Maksimum


………………. , ………………………

Penilai,


( ….Nama Tutor….)









lampiran 9
Nilai Pre-tes
No. Nama Warga Belajar Indikator Penilaian
……………………
Skor Max Skor Perolehaan Nilai Akhir
1 Agusta Bate 100 50 50
2 Ani Suratmi 100 50 50
3 Antonius Felba 100 60 60
4 Herbet Yoku 100 40 40
5 Indah sudarwati 100 50 50
6 Jhon Elemus Wonda 100 40 40
7 Johanes Himen 100 70 70
8 Karoline Inzagi 100 30 30
9 Karel Uropka 100 40 40
10 Lorensius Kiyasin 100 50 50
11 Siti Juwariah 100 70 70
12 Suparmin 100 50 50
13 Tarminto 100 40 40
14 Tarwinto Aji 100 60 60
15 Umi Nur Salam 100 80 80
16 Ulemus Gombo 100 40 40
17 Wati Muryatin 100 50 50
18 Zainal Abidin 100 60 60
Rata-rata nilai 61

Keerom, 19 Januari 2010
Mengetahui,
Ketua PKBM Bina Bangsa Penilai,

THIRZ ANSAKA, S.Th. TUMIJAN











lampiran 9
Nilai Pre-tes
No. Nama Warga Belajar Indikator Penilaian
……………………
Skor Max Skor Perolehaan Nilai Akhir
1 Agusta Bate 100 60 60
2 Ani Suratmi 100 50 50
3 Antonius Felba 100 60 60
4 Herbet Yoku 100 60 60
5 Indah sudarwati 100 80 80
6 Jhon Elemus Wonda 100 50 50
7 Johanes Himen 100 70 70
8 Karoline Inzagi 100 40 40
9 Karel Uropka 100 60 60
10 Lorensius Kiyasin 100 50 50
11 Siti Juwariah 100 80 80
12 Suparmin 100 70 70
13 Tarminto 100 70 70
14 Tarwinto Aji 100 70 70
15 Umi Nur Salam 100 90 90
16 Ulemus Gombo 100 60 60
17 Wati Muryatin 100 70 70
18 Zainal Abidin 100 90 90
Rata-rata nilai 66

Keerom, 19 Januari 2010
Mengetahui,
Ketua PKBM Bina Bangsa Penilai,

THIRZ ANSAKA, S.Th. TUMIJAN