Monday 25 March 2013

PENENTUAN KANDUNGAN MANGAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK


I. TUJUAN
1. Menentukan panjang gelombang optimal (묬¬¬maks) Kalium permanganate
2. Membuat kurva kalibrasi larutan kalium permanganate
3. Menghitung konsentrasi kalium permanganate dalam larutan sampel

II. DASAR TEORI
Spektrofotometer terdiri dari penghasil spectra tertentu dan fotometer, yaitu alat ukur perbandingan energi radiasi yang dijatuhkan dan ditransmisikan suatu bahan. Spektrofotometer sinar tampak dan ultra violet (UV-VIS) dapat digunakan untuk analisis Kualitatif dan kuantitatif banyak zat organik dan anorganik.
Sebelum analisis dilakukan terlebih dahulu dilakukan pemilihan lebih panjang gelombang optimum dimana terjadi serapan maksimum (λ¬maks), pada keadaan ini diperoleh kepekaan dan akurasi optimal. Selain itu beberapa kondisi seperti sifat pelarut, temperatur, pH, konsentrasi elektrolit dan adanya zat-zat pengganggu perlu diselidiki.
Perhitungan konsentrasi zat didasarkan atas hukum Lambert-Beer. Pada pelaksanaannya terlebih dahulu dibuat kurva kalibrasi (kurva Standar) yang menghubungkan absorbans dengan konsentrasi larutan-larutan standar. Konsentrasi larutan sampel dapat diketahui dengan memplotkan nilai absorbans sampel pada kurva kalibrasi. Cara ini dapat pula dilakukan dengan perhitungan regresi linear. `
Pengukuran absorbansi Secara kuantitatif energi radian berdasarkan hukum Beer. Para ahli kimia telah lama menggunakan warna sebagai alat bantu dalam mengenali zat-zat kimia, spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat kimia memperkenalkan pengukuran kuantitatif dan kualitatifnya dengan ketelitian yang lebih tinggi. Sebagian besar metode analisis kimia berdasarkan pada interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi. Interaksi tersebut meliputi absorpsi, emisi, refleksi, dan transmisi radiasi oleh atam-atom atau molekul-molekul dalam suatu materi. Sifat- sifat inilah yang kemudian di manfaatkan sebagai prinsip dari spektoskopi. Spektrofotometri di definisikan suatu metode analisis kimia berdasarkan pengukuran seberapa banyak energi radiasi diabsorpsi oleh suatu zat sebagai fungsi panjang gelombang (Tahid, 2002).
No simbol Rumus Satuan Keterangan simbol
1
2
3
4
5 T
A
a
Є
B p/po
log10 po/p
A/bc
A/bM
..... .......
D,E
K
AM
l,d Transmitans
Absorbansi
Absortifitas
Absortifitas molar
Panjang gelombang
Dalam menganalisa senyawa kimia berdasarkan warna kita dapat merujuk pada tabel radiasi warna sinar tampak.
Prinsip dengan metode spektrofotometri ini adalah intensitas radiasi yang diteruskan oleh bahan pembanding dan radiasi yang diteruskan oleh contoh atau sampel. Spektrofotometri merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi magnetik dimana gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya dengan warna yang berlainan. Campuran cahaya dengan panjang gelombang antara 400- 760 nm merupakan penyusun cahaya putih yang meliputi seluruh spektrum tampak (Vogel, 1994).



III. ALAT DAN BAHAN
1. Spektrofotometer dan kuvet 5. Pipet Volumetrik
2. Kertas tissue lunak bebas farfum 6. Labu takar
3. Akuades 7. Kertas milimeter
4. Asam sulfat 8. Larutan KMnO4




IV. CARA KERJA
1. Menyiapkan larutan standar Kalium permanganat dengan konsentrasi
5 x 10-5 M, 1x10-4 M, 2 x10-4 M, 4 x10-4 M,dan 6 x10-4 M.
2. Spektrofotometer telah dihidupkan untuk memanaskan alat.
3. set panjang gelombang pada 400 nm. Kalibrasi pembacaan absorbans nol spektrofotometer dengan kuvet berisi larutan asam sulfat o,1 M.
4. mengukur absorbansi larutan permanganat 1 x10-4 M pada panjang gelombang 400 nm dan ulangi pembacaan setiap panjang gelombang 10 nm. Setiap pergantian panjang gelombang, lakukan kalbrasi ulang. Disekitar panjang gelombang 520 nm, pembacaan A dilakukan tiap selang 2 nm.
5. mebuat kurva absorsi larutan permangant dengan menglurkan nilai A terhadap panjang gelombang. Menetukan λmaks tersebut (dengan mengalurkan nilai A terhadap larutan konsentrasi larutan standar) dan hitunglah konsentrasi permanganat sampel.
V. HASIL
Data yang diperoleh dari ptraktikum adalah Absorbans berdasakan konsentrasi KmnO4 yang sudah ditentukan . Nilai konsentrasi dan Absorbans dapat dilihat dalam tabel sebai berikut:
No Konsentrasi Absorbans (A) λmaks
1 5 x10-5 0,13 530
2 1 x10-4 0,26 530
3 2 x10-4 0,51 530
4 4 x10-4 0,99 530
5 6 x10-4 1,49 530
6 X 0,75 530



VI. PEMBAHASAN
Kalium permanganat dan asam Sulfat jika direaksikan akan menghasilkan ion K+ dan senyawa H2Mnso7




+
H2SO4 + KMnO4 K+ +H2MnSO7












Nilai rerata pengamatan intensitas warna filtrat dari larutan kalium pemangnat memiliki absorbansi maksimal pada panjang gelombang 530 nm. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi kalium permanganat memiliki pengaruh nyata terhadap intensitas warna. Pada kuva kalibrasi bahwa intensitas warna yang memiliki absorbansi maksimal dengan nilai 1,49 adalah konsentrasi kalium permanganat 0,00060 M.
Penurunan konsentrasi menyebabkan penurunan intensitas warna. Hal ini diduga bahwa secara kimia, kalium permanganat memiliki bentuk yang tersusun dari unsur yang memiliki orbital atom yang mengalami degradasi.
Hasil ini sesuai dengan praktikum yang menggunakan pelarut asm sulfat ternyata efektif digunakan. Hal ini disebabkan karena pada pelarut Asam Sulfat komponen Kalium permanganat lebih optimal terdifusi kelarutannya dan lebih mudah dibandingkan pada pelarut air, sehingga lebih efektif.
Selain itu diduga bahwa Kalium Permanganat memiliki tingkat kepolaran yang sama dengan asam sulfat sehingga kalum permanganat tersebut dapat larut dengan baik pada asam sulfat.

Hal ini diduga polaritas senyawa tersebut rendah dibandingkan dengan air sehingga pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah solven yang kurang polar Pengaruh positif perlakuan konsentrasi Kalium Permanganat terhadap nilai absobans memiliki persamaan regresi Y = 0,011514X +12,94511dengan R = 0,999959 artinya semakin tinggi konsentrasi kalium permanganat semakin tinggi nilai absobanya nya.
Dalam memprediksi nilai konsentrasi (X) kita harus menentukan persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi.
Y = 0,011514 +2461,058 X
0,75 = 0,011514 + 2461,058X
0,75- 0,011514 = 2461,058 X
0,738486 = 2461,058 X

X =3,0006 x 10-4
%Mn = V x c
% Mn1 = 100 cc x 0,00005 = 0,005 %
% Mn2 = 100 cc x 0,0001 = 0,01 %
% Mn3 = 100 cc x 0,0002 = 0,02 %
% Mn4 = 100 cc x 0,0004 = 0,04 %
% Mn5 = 100 cc x 0,0006 = 0,06 %
Spektrofotometer Sinar tampak dapat melihat spectra pada panjang gelombang 400 nm – 800 nm dan batas frekuensi 8 x 1014 - 4 x 10-14

Regression Statistics
Multiple R 0,999959
R Square 0,999917
Adjusted R Square 0,999889
Standard Error 0,005904
Observations 5

ANOVA
df SS MS F Significance F
Regression 1 1,259815 1,259815 36143,67 3,21E-07
Residual 3 0,000105 3,49E-05
Total 4 1,25992

Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95,0% Upper 95,0%
Intercept 0,011514 0,00438 2,628656 0,078416 -0,00243 0,025455 -0,00243 0,025455
X Variable 1 2461,058 12,94511 190,1149 3,21E-07 2419,861 2502,255 2419,861 2502,255
Data yang diperoleh dapat diterima/ sesuai dengan dasar teori karena signifikansinya berada diantara -0,005 sampai 0,005 .
Kurva setelah nilai X diketahui sebagi berikut :
























VII. KESIMPULAN
Konsentrasi Kalium permanganat 0,0006 M memberikan pengaruh yang nyata, terlihat dari:
Internsitas warnanya yang memiliki nilai absorbansi maksimal yang paling tinggi 1,49 dibandingkan dengan konsentrasi Kalium permanganat yang lain. Pada penentuan panjang gelombang optimal dengan menggunakan spektrofotometri sebesar 530 nm
Untuk kurva kalibrasi dari data yang ada berbentuk linier artinya konsentrasi kalium permananat berbanding lurus dengan absorban yang ada
. Dari hasil percobaan di dapatkan semakin tinggi konsentrasi kalium permanganat maka semakin besar pula absorban yang dihasilkan.
Dari hasil perhitungan konsentrasi kalium permanganat yang di dapat sebesar

.
Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang spesifiksi kandungan Mangan dalam Larutan Kalium Permanganat
2. Perlu adanya Praktikum untuk aplikasi penggunaan spektrofotmetri.














DAFTAR PUSTAKA
Ewing w Galen, 1960 , Instumental method of chemical analysis, Tokyo: Kogakusha company LTD
Underwood AL and Day RA,1994, Analisa Kimia Kuantitatif, Jakarta : Penerbit Erlangga
Tahid, 2002. Spektrofotometri UV-VIS : Prinsip Dasar Peralatan Dan Penelitian, Pusat Penilitian Kimia. LIPI : Bandung
Vogel, 1994. Buku Teks Kimia Analisis Kuantitatif. Edisi ke-4. PT.Kalman Media Pusaka, Jakarta




No comments: