Sunday, 16 March 2014

JAMUR GRIGIT OBAT PANAS DAN KEJANG


Jamur Grigit (Preurotus Sp) di negara Indonesia sekarang ini, belum dikenal dan belum banyak dibudidayakansebagaimana jamur merang, jamur tiram putih dan jamur kuping merah. . Jamur Grigit merupakan komoditi yang mempunyai prospek yang baik, tidak hanya sebagai komoditi lokal tetapi juga untuk komoditi dari luar daerah, untuk menambah bahan pangan yang mencukupi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat . Jamur Grigit merupakan makanan yang bergizi karena didalam badan buahnya mengandung zat-zat yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan manusia. Zat-zat yang terkandung dalam jamur Grigit putih adalah aquadestilata, lemak, karbohidrat, enzim, vitamin, mineral, clan beberapa asam amino antara lain valin, leusin, isoleusin, tripthopan, lisin, histidin, afginin, fenilalanin, treonin dan metionin .
Pertumbuhan jamur Grigit tergantung dari media yang ditempatinya, maka perlu mencari atau mendapatkan media untuk pertumbuhannya. Media jamur Grigit putih dapat berupa gergajian kayu, ampas tebu, kayu kering dan pohon. Budidaya jamur Grigit merupakan upaya pemanfaatan limbah pertanian

Pertumbuhan jamur Grigit putih sangat dipengaruhi oleh faktor biotik dan faktor abiotik (Bentuk dan sifat jasad hidup). Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi mulai dari perkecambahan spora, kemudian menjadi hifa, meselium, stadia pinhead, stadia button dan tumbuh buah jamur Grigit.
Untuk memperoleh hasil yang baik semua media tanam akan diliputi oleh miselium, maka harus memperhatikan faktor fisik media kayu. Media kayu tidak boleh terlalu basah yang masih terpenuhi oleh cairan kambium, media kayu yang terlalu basah akan mengakibatkan ketidaksempurnaan miselium dan bahkan kayu tersebut sukar ditembus oleh miselium

Selain sebagai bahan pangan jamur Grigit ternyata dapat bermanfaat sebagai obat tradisional. Penggunaan jamur ini sebagai obat kejang sudah dibuktikan oleh kelaurga saya. Saat salah satu kemenakan saya yang sering sakit panas tinggi hingga kejang (Steap)disarankan oleh tetangga kami untuk diobati dengan jamur grigit.

cara membuat ramuannya adalah sebagai berikut:
1. Siapkan 100 gram jamur grigit (Hitam/putih)
2. Cuci hingga bersih
3. Rebus dengan 1 liter air
4. Tunggu sampai air tersisa sekitar 200 mL
5. Angkat dan dinginkan
6. saring dan minum tanpa tambahan apapun
7. Jamur yang sudah direbus dapat dikonsumsi


Sebenarnya apa ya gangguan kejang itu?

Kejang adalah masalah neurologic yang relatif sering dijumpai. Diperkirakan 1 dari 10 orang akan mengalami kejang suatu saat dalam hidup mereka. Kejang terjadi akibat lepas muatan paroksimal yang berlebihan dari suatu fokus yang kejang dan jaringan normal terganggu akibat suatu keadaan patologik. Ditingkat membran sel, fokus kejang memperlihatkan fenomena biokimiawi.

Aktivitas listrik korteks memiliki voltase sangat rendah, pada elektroenseflos aktivitas ini diperkuat dan direkam. Rekaman yang dihasilkan disebut Eelektroensefalogram (EEG). Gelombang otak melambat akibat hipoksia, anestesia, sedativa kadar karbondioksia rendah, tidur nyenyak dan relaksasi.

Secara medis (Berdasarkan buku "Patofisiologi") adalah Fenitoin, Fesfenitoin, karbamazepin, lorazepam, klonazepam, Asam Valvorat, Felbamat, Gabapentin, Oksakarbezenpin dan zonisamid. Pengguanaan obat tersebut sesui dengan gejala dan dosisnya

Semoga bermanfaat

STUDI KONSENTRASI ASAM ASETAT DARI BONGOL DAN KULIT PISANG BARANGAN



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Buah merupakan bahan pangan yang sangat penting sebagai sumber vitamin dan mineral. Salah satu buah yang merupakan tanaman asli Asia tenggara dan yang sudah tersebar luas di Indonesia adalah pisang. Tanaman pisang mempunyai nama Latin Musa sp. Buah ini digemari banyak orang, selain rasanya yang enak dan harganya yang murah, juga mempunyai banyak manfaat, mulai batang atau pelepahnya untuk tali, daun sebagai pembungkus, bunga untuk dimasak dan kulit pisang sebagai makanan ternak hingga bonggol sebagai bahan makanan..
Pisang termasuk famili Musaceae yang memiliki banyak jenis. Pada umumnya pisang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu;
a. Pisang yang enak dimakan (Musa paradiciaca L) .
b. Pisang yang hanya diambil pelepah batangnya sebagai serat (Musa textilis Noe.).pisang ini sering dinamakan pisang manila.
c. Pisang liar yang hanya dipergunakan sebagai hiasan seperti pisang-pisangan (Heliconia indikca Lamk.).
d. Pisang lilin yang hanya diambil lilinya (Musa zebrine Van Houtte).
Golongan pisang yang enak dimakan tersebut dipilih lagi menjadi dua kelompok menurut konsumsinya, yaitu:
a. Pisang meja
Buah pisang yang langsung dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu, dan umumnya disediakan sebagai buah segar. Buah pisang yang sering dikonsumsi masak segar seperti; pisang ambon putih (gros michel ), pisang ambon hijau (Lacatan ), pisang ambon lumut, pisang raja, pisang emas, pisang susu(lady finger), pisang badak ( Cavendish), pisang badak raksasa (giant Cavendish), pisang barangan, pisang barlin dan lain – lain sesuai dengan nama daerahnya.
b. Pisang olah
Buah pisang baru dapat baru dapat dimakan setelah terlebih dahulu diolah:dikukus, direbus, digoreng, dipanggang, dan sebagainya. Pisang jenis ini seperti pisang kepok, pisang nangka, pisang nangka, pisang kapas, pisang tanduk, pisang bakar, pisang rajauli, pisang raja siem, pisang lempenanng, pisang bengkahulu, pisang lempenang, pisang ampiang, pisang udang, dan lain-lain sesuai nama daerahnya.
Di Papua terutama di Arso tanaman pisang berada dimana-mana. Pekarangan di sekitar rumah, biasanya ditanami sebagai pelindung dan tanaman sela. Pertumbuhan pisang ini pada umumnya sangat subur, karena mempunyai tanah yang mengandung kapur, mempunyai kadar humus yang tinggi, dan dataran rendah yang cocok untuk pisang. Sedangkan di lahan perkebunan pada umumnya sebagai tanaman sela dan tanaman monokultur.
Budidaya Pisang di Arso sangat berkembang karena pisang mudah ditanam, memerlukan waktu relatif singkat untuk memanen dan mudah pemasarannya. Petani menanam pisang berbagai jenis, namun yang cukup digemari masyarakat adalah pisang kepok dan pisang barangan.
Pemanfaatan pisang barangan di Arso terbatas pada buah, dan hanya mengandalkan pemasaran dalam bentuk pisang mentah yang pada umumnya dikirim ke pasar Youtefa dan pasar Hamadi. Hal ini sangat merugikan petani karena para tengkulak membeli pisang dari petani dengan harga yang sangat murah. Harga pisang barangan dibeli dari petani berkisar Rp 3.000; - Rp. 9.000;/tandan, padahal harga pasaran pisang di Kota Jayapura bisa mencapai Rp. 5.000;-Rp. 7.500/sisir.
Di sisi lain penduduk Arso hidup dengan mata pencaharian utama sebagai petani, dengan tanaman utama sawit, kakao dan pisang. Hasil samping tanaman ini sangat banyak termasuk bonggol pisang. Bonggol pisang yang tidak digunakan melimpah dan yang tidak dimanfaatkan akan menjadi limbah, padahal limbah ini dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cuka.
Kulit pisang hingga saat ini belum dimanfaatkan untuk diolah karena sebagian besar masyarakat masih menganggapnya sebagai sampah. Kulit buah pisang yang jumlahnya 1/3 dari buah umumnya belum dimanfaatkan secara optimal, padahal kulit buah pisang ini mengandung banyak gizi yang tergolong cukup lengkap yaitu kalori, protein, air, vitamin B, vitamin C, Fosfor, besi, kalsium, lemak dan karbohidrat. Dalam kulit pisang, komposisi kimia terbanyak selain air adalah karbohidrat sebesar 18,50%. Dengan komposisi tersebut maka karbohidrat dalam kulit pisang dapat diolah menjadi asam cuka.
Karbohidrat merupakan zat yang sangat penting karena berfungsi sebagai sumber energi yang tersusun atas atom karbon, hydrogen dan oksigen. Karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida dan polisakarida. Karbohidrat ini dapat di fermentasi dan diolah menjadi asam cuka, dimana proses fermentasi adalah suatu reaksi oksidasi reduksi di dalam sistem biologis yang menghasilkan energi. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba pada substrat organik dalam kondisi aerob maupun anaerob. Fermentasi anaerob adalah fermentasi yang prosesnya tidak memerlukan oksigen.
Cuka pisang yang terbuat dari kulit dan bonggol pisang barangan melalui proses fermentasi dapat dimanfaatkan sebagai penyedap makanan dan kadang digunakan pada proses pencucian ikan laut agar hilang amisnya.

B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas , maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana proses pembuatan asam cuka dari bonggol dan kulit pisang barangan Arso yang dihasilkan dari fermentasi menggunakan ragi roti (Saccharomices cerevisiae) ?
b. Bagimana kadar asam cuka yang diperoleh dari bonggol dan kulit pisang barangan Arso ?
c. Bagaimanakah karakteristik asam cuka yang diperoleh dari bonggol dan kulit pisang barangan Arso yang dihasilkan dari fermentasi menggunakan ragi roti (Saccharomices cerevisiae) ?
d. Manakah yang lebih baik diantara kulit dan bongggol pisang barangan Arso sebagai sumber asam cuka ?.
e.
C. BATASAN MASALAH

D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses pembuatan asam asetat dari boggol dan kulit pisang barangan Arso yang dihasilkan dari fermentasi menggunakan ragi roti (Saccharomices cerevisiae).
2. Untuk mengetahui kadar asam cuka yang diperoleh dari bonggol dan kulit pisang barangan Arso.
3. Untuk mengetahui karakteristik asam cuka yang diperoleh dari bonggol dan kulit pisang barangan Arso yang dihasilkan dari fermentasi menggunakan ragi roti (Saccharomices cerevisiae).
4. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan bonggol dan kulit pisang Barangan Arso sebagai sumber asam cuka.
E. MANFAAT
Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi :
1. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan adalah diperolehnya metode yang cocok dalam men-sintesis asam asetat (cuka) dari bonggol dan kulit pisang barangan.
2. Bagi peneliti dapat mengembangkan potensi diri melalui pengalaman dalam penelitian dan mengetahui cara memecahkan masalah.
3. Bagi masyarakat umum sebagai informasi dasar tentang asam asetat dalam pisang barangan Arso dan dapat mengembangkannya sehingga menciptakan lapangan kerja baru.
4. Bagi pemerintah dan dunia industri sebagai bahan masukan tentang bahan alternatif pembuatan cuka.

PENYEBAB DAN PENCEGAHAN WABAH MUNTABER



Salah satu wabah yang sedang melanda bangsa Indonesia saat ini adalah wabah muntaber. Wabah ini sudah banyak diberitakan di media massa maupun media elektronik, dan wabah ini bukan hanya terjadi di daerah yang terkena bencana alam tetapi sudah semakin meluas ke beberapa daerah. Sudah banyak korban yang jatuh dan dilaporkan sebagian korban dirawat akibat penyakit ini. Bahkan sudah banyak kasus kematian akibat wabah penyakit muntaber.
Pengertian masyarakat mengenai muntaber adalah suatu penyakit yang memiliki gejala mual-mual, dan muntah yang disertai berak-berak (diare). Muntah-muntah yang disertai buang air besar berkali-kali ini dapat berulang tiga sampai lebih dari sepuluh kali dalam sehari. Terjadi perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek sampai mencair, yang kadang juga mengandung darah atau lendir. Secara medis pengertian diare adalah peningkatan frekuensi dari buang besar, biasanya diambil patokan lebih dari tiga kali dan dengan perubahan kotoran menjadi lebih encer dan cair. Selain mual dan muntah-muntah, keadaan diare ini disertai dengan semakin meningkatnya suhu badan. Gejala yang timbul tergantung pada penyebab diare tersebut.
Daerah-daerah yang terkena musibah bencana alam, baik bencana tsunami, gempa, banjir, dan sebagainya merupakan daerah yang sangat rawan terhadap wabah muntaber. Sebab, biasanya daerah ini berada pada lingkungan yang kurang sehat. Sumber-sumber air bersih yang kurang tersedia akibat kemarau yang panjang atau adanya perubahan musim dari musim kemarau dan penghujan, serta banjir. Sistem sanitasi yang tidak terjaga dengan baik memudahkan kuman berkembang biak. Hujan yang terus-menerus hingga menimbulkan banjir juga sangat berpontesial menimbulkan wabah muntaber. Sampah-sampah yang menumpuk dan berserakan di berbagai tempat serta kurangnya kebersihan lingkungan pada situasi itu. Selain pengaruh negatif lingkungan yang kurang bersih, keadaan yang dapat dihubungkan dengan suatu penyakit adalah pasca lebaran. Karena pasca lebaran berbagai macam makanan dan minuman yang tersedia dikonsumsi secara bersamaan, juga kecenderungan mengkonsumsi makanan yang dipanaskan berulang-ulang. Atau dapat terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang berlemak, terlalu manis dan minuman mengandung soda.
Penyebab utama muntaber adalah peradangan usus oleh bakteri, virus, parasit lain (jamur, cacing, protozoa), keracunan makanan atau minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia serta kurang gizi, misalnya kelaparan atau kekurangan protein. Kuman ini dapat menempel pada dinding usus dan menyebabkan kerusakan dari dinding usus dan dikeluarkan cairan dan lendir pada usus yang terkena infeksi tersebut. Pada keadaan tertentu, infeksi akibat kuman-kuman ini dapat menyebabkan pendarahan. Kuman ini dapat menyebabkan kerusakan, racun sebagai produksi kuman tersebut juga dapat mengganggu transportasi cairan dan elektrolit sehingga cairan tersebut menjadi encer. Selain kuman yang terdapat pada makanan dan minuman, makanan dan minuman sendiri dapat menjadi penyebab diare, dimana makanan dan minuman tersebut dapat terganggu penyerapannya. Keadaan dimana terganggunya penyerapan makanan dan minuman oleh tubuh dapat disebut melabsorbsi. Hal ini terjadi jika kita mengkonsumsi makanan dan minuman yang bermacam-macam dalam waktu yang bersamaan. Penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri Escherichia coli ini dapat mewabah akibat lingkungan sekitar tempat tinggal yang kurang bersih, serta makanan yang dikonsumsi terkontaminasi bakteri.
Bila kita mengkonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi tinja atau muntahan penderita muntaber, maka kita dapat terinfeksi kuman penyebab muntaber. Sebab tinja atau muntahan tersebut dikeluarkan oleh penderita atau pembawa kuman (carrier) yang dapat mencemari lingkungan, misalnya tanah, sungai dan air sumur. Penggunaan air sumur atau air sungai yang sudah tercemari muntaber oleh orang yang sehat dapat menyebabkan ia akan menderita muntaber. Penularan ini dapat terjadi secara langsung apabila tangan kotor atau tercemar kuman dipergunakan untuk menyuap makanan.
Mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri dapat merangsang asam lambung yang akhirnya menimbulkan muntaber. Apabila makanan tersebut sudah terkontaminasi oleh bakteri maka perut penderita terasa perih, nyeri, mual-mual hingga muntah. Nyeri diperut biasanya timbul pada perut bagian bawah yang diikuti kekejangan otot yang serupa. Suhu badan penderita biasanya menaik tajam dan kurang nafsu makan. Setelah beberapa hari mengalami muntah-muntah dan diare, penderita akhirnya mengalami kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) dan elektrolit. Kehilangan cairan tubuh (dehidrasi) yang terus-menerus ini sangatlah berbahaya. Sebab semua reaksi kehidupan di dalam tubuh memerlukan cairan. Jika cairan di dalam tubuh berkurang, maka reaksi-reaksi kehidupan tersebut terancam terhenti. Bahaya kematian karena kekurangan cairan tubuh lebih tinggi resikonya terutama pada bayi dan balita. Selain dehidrasi, kekurangan elektrolit dalam tubuh terutama Natrium dan Kalium juga dapat melemahkan tubuh, sehingga pasien akan mengalami penurunan kesadaran. Keseimbangan asam basa dalam tubuh juga akan terganggu bila diare ini disertai dengan muntah-muntah.
Penyakit muntaber ini lebih sering menyerang anak-anak, sebab cara makan dan minum mereka yang umumnya belum dapat menjaga kebersihan. Mereka mengkonsumsi makanan dan minuman tanpan memperhatikan kebersihan makanan atau minuman yang dikonsumsi. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri, merangsang asam lambung yang akhirnya menimbulkan muntaber. Kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman tanpa mencuci tangan terlabih dahulu sesudah buang air besar yang dapat menjadi jalan masuknya kuman kedalam tubuh. Membuang air besar di kali, pantai, sawah, atau disembarang tempat. Atau meminum air atau memakan makanan yang belum dimasak dengan benar. Selain anak-anak, bayi yang meminum susu botol lebih mudah terserang muntaber daripada bayi yang disusui oleh ibunya.
Mengatasi muntaber pada awal terkena penyakit ini dapat dilakukan dengan meminum cairan oralit yang pada saat ini sudah banyak tersedia di apotik dan toko obat. Dapat dilakukan dengan meminum cairan oralit sebanyak mungkin kepada penderita, namun dilakukan sedikit demi sedikit. Jika tidak tersedia oralit, buatlah larutan gula-garam (dua sendok teh gula pasir dan seujung sendok teh garam dapur) yang dilarutkan ke dalam segelas air masak (200 cc), aduk rata dan berikan pada penderita. Sebaiknya penderita diberikan makanan yang lunak dan tidak merangsang lambung, serta makanan ekstra yang bergizi sesudah muntaber. Jika keadaan penderita muntaber bertambah berat tentunya segera mencari pertolongan ke Dokter/ Puskesmas/ Rumah Sakit. Dalam hal ini penderita muntaber tidak berhenti dalam sehari atau keadaannya parah, rasa haus yang berlebihan, tidak dapat minum atau makan, demam tinggi, penderita lemas sekali serta terdapat darah dalam tinja.
Beberapa penderita yang kadang terlambat mendapatkan pertolongan dapat mengakibatkan penderita mengalami komplikasi penyakit dan dapat berakibat meninggal dunia. Penderita kadang harus dirawat inap di rumah sakit untuk mendapat penanganan khusus dan mengantisipasi kemungkinan kekurangan cairan atau dehidrasi.
Pencegahan penyakit muntaber dimulai dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan dan minuman. Oleh karena itu makanan dan minuman harus menggunakan air yang bersih dan dimasak sampai matang dengan sebaik-baiknya. Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan serta selalu mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar. Bersihkan segera bekas muntahan dan kotoran dari diare tersebut dan sebaiknya dengan menggunakan antiseptik. Dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang higienis (bebas dari kuman penyakit), membeli makanan jadi yang tidak diragukan kebersihannya, mewaspadai kualitas dan kuantitas makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri, serta selalu menjaga kebersihan lingkungan dapat mencegah kita dari tertularnya penyakit muntaber.

PENCEMARAN AIR DAN CARA PENANGGULANGANNYA


Pencemaran lingkungan adalah perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan, sebagian karena tindakan manusia, disebabkan perubahan pola penggunaan energi dan materi, tingkatan radiasi, bahan-bahan fisika dan kimia, dan jumlah organisme. Perbuatan ini dapat mempengaruhi langsung manusia, atau tidak langsung melalui air, hasil pertanian, peternakan, benda-benda, perilaku dalam apresiasi dan rekreasi dialam bebas. Sedangkan pencemaran air dapat didefinisikan apabila air itu mengandung zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan atau bahaya pada kesehatan, kesejahteraan, industri, pertanian, peternakan, rekreasi dan kehidupan. Dimana zat-zat tersebut tidak serasi dengan keadaan alamiahnya. Air yang tercemar tersebut dapat diketahui dari rupanya (kebeningannya, berbusa atau berminyak), warnanya, baunya, rasanya, dan derajat keasamannya. Pencemaran ini dapat diklasifikasikan dalam 3 tipe pencemaran, yaitu : pencemaran kimia (contohnya, deterjen, minyak, zat warna, asam, basa, logam berat dan bahan radioaktif), pencemaran fisika (contohnya, daun-daun, kayu, kotoran manusia, sampah), pencemaran biologi (contohnya, mikroba patogen, lumut).

Aspek kimia fisika dalam pencemaran air, terdiri dari : (1). Oksigen. Oksigen merupakan faktor pembatas dalam penentuan kehadiran makhluk hidup dalam air. Oksigen dalam danau misalnya berasal dari udara dan fotosintesis organisme yang hidup didanau. Pada dasar danau oksigen digunakan oleh makhluk pembusuk yang memakan ganggang mati, dan sampah. Selain didanau, disungai yang jernih oksigen dapat mencapai kejenuhan jika air terdepat pencemar maka oksigen yang terlarut mungkin dibawah kejenuhan. Jika tingkat oksigen terlarut terendah, maka organisme anaerob mati dan organisme anaerob akan menguraikan bahan organik dan menghasilkan bahan seperti metana dan hidrogen sulfida. Zat itulah yang menyebabkan air berbau busuk. (2). pH, kebasaan, keasaman, dan kesadahan air. Keempat faktor ini mempengaruhi lingkungan. pH air dapat berubah menuju suasana asam dengan adanya pertambahan zat-zat organik. Karena mungkin ada pencemaran seperti pabrik bahan kimia, kertas, mentega. Keasaman bebas dapat menurunkan pH air. Kesadahan air disebabkan oleh ion-ion megnesium tidak menguntungkan bila tingkat kesadahannya tinggi, yakni diatas 500 bpj. Kesadahan dapat disebabkan dari limbah industri. (3). Fosfor. Fosfor juga merupakan faktor pembatas. Fosfor memasuki air melalui kotoran, limbah, sisa tanaman dan hewan yang mati. Bila sebagai faktor pembatas fosfor dapat timbul jika mengubah kesetimbangan. Selain faktor kimia diatas terdapat beberapa faktor-faktor fisik yang menentukan kwalitas air; antara lain kekeruhan atau turbiditas, warna, suhu, kecepatan aliran, volume aliran, sifat dasar kolam. Juga terdapat aspek-aspek biokimia dari polusi air. Buangan sampah organik kedalam air dapat menimbulkan kondisi anaerobik, misalnya limbah dari pabrik kertas, bubur kayu, kulit. Nilai BOD air lebih rendah dibandingkan dengan COD, hal ini dikarenakan bekteri mengoksidasi zat organik menjadi CO2 dan H2O. Penggunaan deterjen rumah tangga juga berbahaya sehingga dapat membunuh organisme.

Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air dapat berupa. (1). Pada pencemaran air oleh minyak, polutan dapat berbentuk lapisan tipis diatas air, sehingga kontak antara air dan udara terhalang. Akibatnya gas oksigen tidak dapat masuk dalam air, sehingga dapat mengganggu kehidupan dalam air itu. (2). Deterjen dapat menimbulkan buih, jika deterjen mencapai 3 ppm ikan dapat bertahan selama sebulan, namun organisme makanan ikan sudah berbahaya karena deterjen tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada didalam air. (3). Limbah pertanian berupa pupuk-pupuk tanaman (urea, trisuperposoat, ZA) dan insektisida yang berlebihan dapat memacu pertumbuhan mikroba, algae, eceng gondok, kangkung dan tumbuhan air lainnya sehingga sulit dikontrol keseimbangannya. (4). Unsur nitrat dalam pembusukan tanaman dan hewan, pembuangan industri yang berada dalam air bila sudah mencapai 45 bpj, berbahaya untuk diminum. Nitrat ini akan berubah menjadi nitrit dalam perut. Keracunan menimbulkan muka biru dan kematian. (5). Polutan anorganik yang dapat membahayakan kesehatan bila telah melewati ambang batas adalah senyawa arsenik (As), raksa (Hg), timbal (Pb), katmium (Cd), selenium (Se) dan sianida (Sn). (6). Selain insektisida, fungisidan dan herbisida yang termasuk dalam senyawa organoklor yang mengotori air dengan konsentrasi yang cukup tinggi dapat meracuni hewaN.
Pencemaran air dapat ditanggulangi dengan, misalnya : (1). Pencegahan, populasi fosfor dilakukan dengan melarang deterjen mengandung fosfat. (2). Demikian pula dengan mewajibkan pengelolaan industri memberikan air kapur atau aluminium sulfat agar fosfatnya mengendap dan dibuang. (3). Untuk menanggulangi kesadahan air, garam asam hidrogen karbonat yang larut dalam air mengendap sebagai garam karbonat untuk mencegahnya digunakan deterjen sintesis. (4). Pengolahan limbah dengan menurunkan tegangan permukaan dari air, pemecahan kembali dari gumpalan (flock), koloid merupakan efek yang tidak menguntungkan dari ABS (alkil benzen sulfonat) maka dapat digantikan dengan LAS (Linier Alkil Sulfonat) . LAS ini mempunyai sifat yang lebih baik karena rantai alkilnya tidak bercabang dan tidak mempunyai atom karbon tersier yang sangat mengganggu kemampuannya untuk terurai secara biologis.

Saturday, 15 March 2014

DESTINASI WISATA KOTA JAYAPURA



Jayapura kota yang indah sejuk, aman nyaman dan sangat cocok dijadikan tempat refresing dan mencari ide. Berikut ini saya sajikan beberapa Destinasi wisata di Jayapura:

1. Kursi Panjang Jayapura

2. Taman Mandiri PORASKO Kota Jayapura

3. Taman MESRAN Jayapura

4. Skyland

5. Pantai Hamadi


6. Pantai Holtekamp


7. Teluk Cenderawasih
8. Teluk Yotefa


9. Tanjung Kasuari

10. Tugu Perbatasan RI PNG
11. Museum Expo Waena
12. Rektorat Universiatas Cenderawasih

13. Jalan berliku di pinggir Pantai teluk Youtefa
14. Pantai Base G


16. Pantai Enggros

OBAT TRADISIONAL PAPUA UNTUK NYERI, LESU DAN KELELAHAN


Saat melihat betapa gagah dan sehatnya masyarakat yang tinggal di pulau Papua terbersit dalam hati apa yang membuat mereka terlihat bugar?

Bayi mereka berjalan lebih cepat dibandingkan dengan masyarakat lain pada umumnya mereka sudah bisa berjalan sendiri saat usia mereka 6-8 bulan. Suatu waktu saya melihat mereka menepuk-nepukkan daun gatal. Saya pun tidak lupa menanyakan untuk apa anak ibu diusap dan ditepuk daun gatal. Ibu tadi menjawab " Bapak Ini banyak manfaatnya, masyarakat kami mengobati nyeri, sakit, kecapean dan mempercepat anak berjalan menggunakan daun ini. Saya teringat penelitian saya saat PKL di Jurusan Kimia FMIPA UNCEN. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat suku Tepra (salah satu suku dar lebih 350 suku yang mendiami Papua)Berikut saya bagi sedikit informasi mengenai daun gatal (Kemaduh= Bahasa Jawa, Trenggalek)



A. NAMA TUMBUHAN
1. Nama Botani : Laportea sp.
2. Nama Indonesia : Daun gatal
3. Nama Lokal : Neneme
B. TAKSONOMI TUMBUHAN
1. Kingdom : Plantae
2. Divisi :Spermatophyta
3. Genus : Laportea
4. Spesies : Spesiosa
C. DESKRISPSI TUMBUHAN







Neneme merupakan tumbuhan terna liar yang tumbuh di daerah tropis. Memiliki berbagai jenis. Daun tanaman ini memiliki daun yang bercorak dan bentuk bulat telur besar. Pemukaan daunnya kasar memiliki bulu halus menyebabkan gatal jika disentuh. Warna daun tampak hijau kekuning-kuningan.

Tumbuhan famili Urticaceae umumnya memang memiliki kandungan kimiawi seperti monoridin, tryptophan, histidine, alkaloid, flavonoid, asam formiat dan authraguinones. Asam semut ini sendiri terkandung di dalam kelenjar ‘duri’ pada permukaan daun. Saat ‘duri’ tersebut mengenai tubuh, asam semut dalam kelenjar itu terlepaskan dan mempengaruhi terjadinya pelebaran pori – pori tubuh. Pelebaran pori – pori ini rupanya meransang peredaran darah. Itulah sebabnya pemanfaat daun gatal umumnya merasa pegal – pegal mereka lenyap ataupun merasa lebih baik.

Ekstraksi dalam bentuk salep ataupun pemakaian daun gatal dalam bentuk non-segar di masa mendatang demi alasan kepraktisan hingga kini belum ada. Pemanfaatan daun gatal di rupanya tak hanya dipakai oleh masyarakat yang tinggal di kampung tetapi juga dimanfaatkan oleh masyarakat Papua yang tinggal di Kota. Proses transfer pengetahuan dari orang tuanya pun berlangsung dengan berbagai proses yang berbeda.

Kadang sewaktu mereka berjalan di hutan dan ia dikenalkan dengan tanaman perdu ini, kadang juga sewaktu sakit dan melihat langsung pemanfaatannya.Sensasi rasa gatal saat menggosokan daun ini pada bagian tubuh yang pegal, Rasa gatal, ingin bagaruk badan, berlangsung sekitar 3 – 4 menit . Setelah beberapa menit efek gatal hilang, yang ada hanya bentol–bentol merah seperti terkena ulat bulu dan rasa hangat yang menjalar di bagian tubuh yang digosok.

Daun gatal dipakai dengan cara menggosokan daun gatal secara langsung pada bagian tubuh yang terasa pegal dan lelah. Bahkan daun ini juga digunakan sebagai medium ‘baca’ alias ritual magis terkait kepercayaan lokal. Ia juga secara pribadi pernah menggunakannya sebagai obat sakit kepala. Saat itu beberapa kerabatnya memakaikannya daun gatal dengan cara membungkuskannya di kening dan kepalanya. Biasanya daun akan dilepas usai sakit kepalanya terasa lebih ringan. Pak Syufi tak lupa menambahkan informasi tentang jenis daun gatal yang ia ketahui. Sepengetahuannya ada tiga jenis daun gatal berdasarkan tempat tumbuh: dataran tinggi dan dataran rendah. Gatalnya pun lebih ‘menggigit’ dibandingkan dengan daun gatal yang tumbuh di dataran rendah. Daun gatal yang tumbuh di dataran rendah lebih pendek dan ada yang daunnya agak kecil dan memanjang bentuk daunnya.


Bahkan pada suku Meyah, Daun gatal yang disebut ‘meciwi’ ini dapat digunakan dalam proses persalinan sebagai obat penghilang nyeri pada ibu yang akan melahirkan. Umumnya dengan menumbuk halus daun ini dan membalurkan pada beberapa bagian tubuh.

Sebagai komoditas barang dagangan di pasar tradisional , harganya bervariasi antara Rp 3.000 – 5.000,- tergantung dari pasokan daun gatal saat itu. Umumnya dijual oleh penjual asli Papua . Tanaman ini biasanya didapatkan dengan dua cara; memanen langsung dari alam ataupun dari hasil budidaya.

Penanamannya pun tak sulit dan tak membutuhkan perawatan yang intensif.Tanaman daun gatal yang ditanam di halaman belakang rumahnya. Bibitnya bisa didapatkan dari hutan ini tumbuh subur dengan tinggi berkisar antara 75 – 180 centi meter.

Membeli langsung di kebun, selain kualitas daun yang dapatkan lebih segar, dengan harga Rp.5.000, pembeli dapat membawa pulang sekitar 25 lembar daun gatal. Sayang, tidak setiap hari orang datang membeli.

Daun gatal memang bermanfaat namun, jangan sampai salah asal pakai daun gatal. Jika salah, malah bisa demam dan merasakan gatal yang panas dan menyiksa, seperti bila tersentuh daun gatal babi atau daun gatal lainnya (semisal Laportea Interupta).

Daun gatal sebagai tanaman obat khas Papua rupanya bermanfaat bagi komunitas masyarakat suku di Papua maupun suku – suku lainnya. Semoga kelak tanaman ini terus dibudidayakan dan bisa menembus masuk supermarket besar dan tak hanya terhampar di atas – atas lapak tanah pasar tradisional