Sunday 5 May 2013

PENENTUAN SIFAT KARBOHIDRAT


PENENTUAN SIFAT KARBOHIDRAT

I. Tujuan Percobaan
Untuk mempelajari sifat sifat karbohidrat dengan menggunakan percobaan Molisch dan percobaan Barfoed
II. Tinjauan Pustaka
Karbohidrat merupakan suatu bio molekul yang terdiri atas atom atom karbon,hidrogen, dan oksigen. Jurnlah atom hidrogen dan oksigen merupakan perbandinganperti pada molelcul air. Walaupun pada kenyataannya karbohidrat tidak mengandung air. Sifat umum karbohidrat sangat tergantung pada gugus fungsinya. ,Berdasarkan gugus ftingsinya karbohidrat digolongkan menjadi dua yaitu Aldosa dan Ketosa.Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda beda ukurannya.
Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu golongan monosakarida, golongan disakarida, dan golongan polisakarida.Monosakarida adalah karbohidrat sederhana, yang terdiri dari beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana, adalah gliserida dan Beberapa mono sakarida antara lain glukosa, fi uktosa, galaktosa, dan pentosa.
Senyawa yang termasuk disakarida mempunyai molekul yang terdiri dari beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida berikatan satu dengan yang lainnya membentuk satu molekul disakarida. Beberapa senyawa disakarida antara lain sukrosa, laktosa, maltosa, rafiosa, dan stakiosa.
Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan disakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu monosakarida disebut h6mopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut ieteropolisakarida. Umumnya polisakarida benipa senyawa berwarna putih dan tidak kristal, tidak merr unyai rasa manis, dan tidak mempunyai sifat mereduksi.Beberapa senyawa disakarida antara lain amilurn, glikogen, dekstrin, selulosa, dan mukopolisakarida.
Beberapa sifat kimia dari karbohidrat adalah sifat mereduksi diantaranya pereaksi Fehling, pereaksi Benedict, pembentukkan Osazon, pernbentukkan ester~ isomerisasi, pembentukkan glikosida, pereaksi Moloisch, dan pereaksi Barfoed.
Pereaksi Molisch terdiri atas larutan a naftol dalam al.kohol. Apabila pereak si ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kernudian secara hati hati ditambahkan asarn sulfat pekat, akan terbentuk dua. lapisan zat cair. Pada batas kedua lapisan itu terjadi warna ungu. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis karbohidrat. Hasil negatif menipakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat.
Pereaksi Barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Tauber dan kleiner membuat modifikasi atas pereaksi ini, yaitu dengan menggantikan asam asetat dengan asam laktat dan ion Cu+ yang dihasilkan pereaksi warna fosfomolimdat. Pereaksi Barfoed digunakan pada suasana asam.

III. Alat Dan Bahan
1. Alat untuk percobaan Molisch
• Tabung reaksi
• Rak tabung reaksi
• Pipet tetes
2. Bahan untuk percobaan Molisch
• Reagen Molisch,
• Asam sulfat pekat
• Larutan glukosa
• Larutan sukrosa
• Larutan laktosa
• Larutan gula tebu
• Larutan kanji
3. Alat untuk percobaan Barfoed
• Tabung reaksi
• Rak tabung reaksi
• Pipet ukur
• Penjepit tabung
• Penangas air
4. Bahan untuk percobaan. Barfoed
• Larutan Fehling A
• Larutan Fehling B
• Larutan glukosa 10%
• Larutan sukrosa 10%
• Larutan laktosa 10%
• Larutan gula tebu
• Larutan Kanji
• Akuades














IV. Cara kerja
1. Percobaan Molisch
a. Memasukkan 2 ml reagen Molisch kedalarn tabung reaksi.
b. Menambahkan ke dalarn tabung diatas 5 ml larutan glukosa.
c. Melalui dinding tabuhng reaksi, menambahkan perlahan lahan I ml asam
sulfat pekat. Memperhatikan perubahan warna yang terjadi.
d. Mengulangi percobaan diatas dengan menggunakan
i. Larutan laktosa
ii. Larutan kanji
in. Larutan sukrosa
iv. Larutan gula tebu
2. Percobaan Barfoed Memasukkan
a. 1 ml Fehling A dalarn tabung reaksi.
b. Menambahkan kedalarn tabung diatas I ml larutan fehling B dan kocok. Perhatikan warna yang te~adi.
c. Menambahkan I ml larutan glukosa pada campuran diatas. Memasukkan kedalarn penangans air yang mendidih. Mengarnati apa yang terjadi pada dasar tabung reaksi.
d. Mengulangi percobaan di atas dengan menggunakan
i. Larutan sukrosa 10%
ii. Larutan laktosa 10%
iii. Larutan Kanji
iv. Larutan gula tebu







V. Hasil
1. Percobaan molisch
Larutan Perubahan warna saat ditambahkan
R.Molisch Asam Sulfat pekat
Glukosa
Laktosa
Kanji
Sukrosa
Gula tebu Coklat muda
Coklat muda
Coklat muda
Coklat muda
Coklat muda Ungu kehitaman
Hitam
Abu-abu
Hitam
Hitam

2. Percobaan Barfod
Warna Fehling A adalah biru muda, Fehling B bening
Fehling A + Fehling B berwarna Biru tua
(Fehling A + Fehling B) ditambah Perubahan warna yang terjadi
Glukosa
Laktosa
Kanji
Sukrosa
Gula tebu Merah bata sebagian coklat
Merah bata
Biru
Merah bata
Merah bata

VI. Pembahasan
Beberapa sifat kimia dari karbohidrat adalah sifat mereduksi diantaranya pereaksi Fehling, pereaksi Benedict, pembentukkan Osazon, pernbentukkan ester isomerisasi, pembentukkan glikosida, pereaksi Moloisch, dan pereaksi Barfoed.
Pereaksi Molisch terdiri atas larutan a naftol dalam al.kohol. Apabila pereak si ini ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati hati ditambahkan asam sulfat pekat, akan terbentuk dua. lapisan zat cair.waran ungu hanya terjadi glukosa sedangkan larutan lainya tidak ada yang mendekati warna ungu. Kesalahan pembentukan warna larutan ini dapat disebabkan kelalaian praktikan atau karena sulit membedakan warna ungu yang dimaksud dalam buku dengan warna nyata.
Pada batas kedua lapisan itu terjadi warna ungu. Walaupun reaksi ini tidak spesifik untuk karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai reaksi pendahuluan dalam analisis karbohidrat. Hasil negatif menipakan suatu bukti bahwa tidak ada karbohidrat.
Pereaksi Barfoed digunakan untuk membedakan antara monosakarida dengan disakarida. Tauber dan kleiner membuat modifikasi atas pereaksi ini, yaitu dengan menggantikan asam asetat dengan asam laktat dan ion Cu+ yang dihasilkan pereaksi warna fosfomolimdat. Pereaksi Barfoed digunakan pada suasana asam.


VII. Kesimpulan
1. Adanya karbohidrat dalam suatu bahan dapat diidentifikasi dengan menggunakan reagen molisch.
2. Spesifikasi karbohidrat dapat ditentukan dengan percobaan Barfod

No comments: